TOBOALI, LASPELA – Salah satu pengusaha tambang timah di Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Bangka Belitung (Babel), Wawan Febrian, terpaksa gigit jari dan menghentikan aktivitas menambang timah lantaran sejumlah peralatan pendukung aktivitas tambang miliknya raib digasak maling.
Wawan menyebutkan, kejadian tersebut diperkirakan terjadi pada Senin (24/10/2022) dini hari. Sementara ia baru mengetahui pada pagi hari saat hendak mengecek ke camp tambang miliknya di Air Benar atau Air Asin, Toboali.
“Kejadian tadi pagi, barang yang hilang dua buah aki eksavator atau PC, solar 50 liter habis dikuras, minyak gemuk atau greas satu ember,” terang Wawan di Toboali, Senin (24/10/2022) malam.
Diakuinya akibat kejadian itu, ia mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp 4 jutaan.
“Kurang lebih sekitar Rp 4 juta, kerugian yang saya alami,” ujarnya.
Tak tinggal diam, ia pun berencana akan melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib guna ditindaklanjuti.
“Kalau laporan polisi (LP) belum ada, tapi rencana besok (Selasa, red) buat LP ke Polres Basel biar segera terungkap, diduga pelaku merupakan spesialis maling barang alat-alat TI di lokasi,” jelasnya.
Menurutnya, maraknya pencurian disebabkan murahnya harga timah dan naiknya harga kebutuhan pokok, sehingga memicu pelaku untuk melakukan tindak pidana pencurian.
“Rawan memang saat ini semenjak timah murah, memang besar efeknya di Basel ini. Hanya masalah efek timah ini bukan hanya alat PC, tenda kubur Mayor Munzir juga ikut hilang disikat maling,” tukasnya.
Tak mau kejadian serupa menimpa warga lainnya, Wawan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada baik di lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan kerja.
“Seiring lesunya harga timah yang menjadi mata pencaharian masyarakat, diimbau masyarakat tetap harus waspada memarkirkan kendaraan jangan di sembarang tempat, rumah harus tetap terkunci dan jangan memakai perhiasan berlebihan yang sifatnya memancing tindakan rawan penjambretan,” tandasnya. (Pra)
