PANGKALPINANG, LASPELA – Permasalahan sampah di Kota Pangkalpinang kini dapat sedikit ditangani oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Bangka Belitung (Babel) melalui program Pengolahan Sampah Menjadi Bahan Bakar Jumputan (BBJP).
Pemerintah Kota Pangkalpinang bekerja sama dengan PLN UPK Unit Pembangkit Kelistrikan Air Anyir akan mengelola sampah menjadi energi.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Pangkalpinang, Ahmad Subekti menuturkan dengan program ini tentu meringankan permasalahan sampah yang ada.
“Dalam sehari Pangkalpinang memproduksi 150 ton sampah dan ini sudah sangat luar biasa yang harus ditangani secara komprehensif, tepat dengan PLN yang punya program merubah samapah menjadi energi. Alhamdulillah wali kota kita menanggapi dengan positif,” katanya, saat menghadiri Pelatihan BBJP di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Parit Enam, Kamis (20/10/2022).
Selama ini permasalahan sampah perlu anggaran cukup besar dengan kerja sama dengan PLN sudah membantu.
“Kita optimis ini bisa membantu, karena dalam satu hari sekitar 5 ton sampah dengan hasil produk 1,3 ton, paling tidak sebanyak 1 persen sampah ditangani dan hasilnya dapat bermanfaat,” ujarnya.
“Sebelumnya pelatihan telah dilangsungkan pada Rabu kemarin, tapi itu materinya dan sekarang prakteknya, ini mereka buat produknya dan mereka lihat apakah sesuai standart, jika sesuai Insha Allah akan segera diresmikan dan aset ini akan diterima pemerintah kota,” tambah Subekti.
Total investasi PLN untuk alat ini sebesar Rp1,2 miliar, Bekti berharap sampah-sampag ini dapat lolos uji dan menjadi jalan keluar permasalahan sampah di Kota Pangkalpinang. (dnd)