TOBOALI, LASPELA – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Bangka Belitung (Babel) kembali melaksanakan Sosialisasi dan Implementasi Peraturan Bawaslu, yang melibatkan peran aktif para kaum perempuan pada saat pemilu serentak tahun 2024 mendatang di Ballroom Grand Marina Hotel Kota Toboali.
Wakil Bupati Basel, Debby Vita Dewi yang menghadiri kegiatan mengatakan apa yang dilaksanakan Bawaslu sangat baik, karena melibatkan perempuan untuk berpartisipasi dalam pengawasan pemilu serentak 2024 nanti.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Bawaslu Basel bahwa didalam pemilu 2024 sudah meminta peran aktif para perempuan untuk melakukan pengawasan langsung ke lapangan,” kata Debby di Toboali, Rabu (12/10/2022).
Oleh sebab itu, Debby mengajak kaum perempuan untuk satukan langkah dan tetap bersemangat melakukan perjuangan dalam mengawas pesta demokrasi 2024, guna menjadi demokrasi yang betul-betul berkeadilan dan berkualitas di Basel.
“Maka dari itu, kami akan memberikan sosialisasi serta edukasi tentang aturan-aturan yang harus dilakukan para perempuan saat berpartisipasi dalam pemilu serentak nanti,” sebut Debby.
Menurut Debby, sebenarnya untuk peran para perempuan dalam pesta demokrasi sendiri sudah baik, karena sudah ada kesetaraan gender.
Debby mengimbau kepada kaum perempuan harus maju dalam berdemokrasi, karena bagaimanapun aturannya 30 persen keterlibatan kekuatan dari pesta demokrasi ini adalah perempuan.
“Jadi ayo para kaum perempuan Basel, mari berlomba-lomba untuk menjadi pemimpin yang baik dalam organisasi masing-masing, karena perempuan sudah diberikan ruang dan kesempatan yang sama sehingga bisa berbuat untuk masyarakat Basel kedepannya,” harap Debby.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Basel, Azhari, mengatakan dengan adanya keterlibatan perempuan dalam pengawasan pemilu, akan meningkatkan kualitas demokrasi kedepannya, sebab kalangan perempuan dinilai rentan dalam mencederai demokrasi.
“Sehingga nantinya jika ada hal-hal yang dapat merusak atau mencederai dalam pesta demokrasi mendatang, maka sudah dicegah terlebih dahulu melalui ‘The Power of Emak-emak’ minimal dapat menyampaikan ilmu yang disosialisasikan hari ini,” jelas Azhari.
Azhari menambahkan peran dari perempuan akan menyampaikan ke kelompok dan komunitas mereka masing-masing, perihal aturan serta hal-hal yang dilarang dalam pemilu yang akan diadakan serentak tahun 2024 nanti.
“Terkait dengan money politik, isu sara, isi hoaks dan sebagainya hal itu harus diredupsi supaya menciptakan pesta demokrasi yang berkualitas di masyarakat Basel,” tandas Azhari. (Pra)