PANGKALPINANG, LASPELA – Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil memang sangat gencar dalam perjuangan terbangunnya Masjid Agung Kubah Timah, dari mulai problem tempat yang gagal di eks gedung Mapolres Pangkalpinang hingga memperjuangan anggaran untuk pembangunan masjid tersebut.
“Awalnya tempatnya kita minta hibah dari Mapolres, tetapi ternyata persyaratannya terlalu ribet dan ada beberapa syarat yang tidak bisa kami miliki, hingga akhirnya muncullah ide kenapa tidak kita buat di eks gedung beras di samping Gereja,” ujarnya, Jumat (16/9/2022).
Luas tanah yang mencapai 5000 meter persegi dianggap merupakan lokasi yang cocok untuk dibangunnya Masjid Kubah Timah.
“Namun kendalanya di depan ada bangunan kantor Kementrian Pertahanan Nasional, sehingga kami harus menghadap menteri. Alhamdulillah beliau sangat mengapresiasi hal ini, akhirnya bangunan kantor ini kita gulingkan dan hibah dari mereka,” katanya.
Tidak hanya itu, perjuangan mendapatkan anggaran diakui Molen, sapaan Maulan Aklil, sangat susah, kemudian semua dapat dilewati sehingga akhirnya pembangunan Masjid Agung Kubah Timah ini mendapat anggaran awal sebesar Rp35,4 miliar dari APBD.
“Untuk sisa anggarannya saya tidak perlu takut karena ada bantuan CSR dari PT Timah yang telah menyiapkan anggaran sebesar Rp5,2 miliar untuk pembangunan satu ruang, jika harga timah naik maka akan ditambah lagi satu ruang sebesar Rp8,2 miliar,” tukasnya sumringah.
Ia optimis, pembangunan Masjid Kubah Timah ini akan mampu diselesaikan tepat waktu, karena ini merupakan Masjid Agung pertama di Kota Pangkalpinang yang berada ditengah Kota.
“Karena belum ada yang namanya kabupaten atau kota harus ada Masjid Agung berada ditengahnya. Mudah-mudahan pembangunan ini selesai sehingga dapat menjadi kebanggaan masyarakat Kota Pangkalpinang dan menjadi kenang-kenangan baik untuk semua,” pungkasnya. (dnd)