JAKARTA, LASPELA – Rombongan pengurus dan anggota Partai Demokrat Bangka Selatan (Basel), Bangka Belitung (Babel) menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang dihadiri 3000-an petinggi partai di Plenary Hall Jakarta Convention Center, yang diselenggarakan pada 15-16 September 2022.
Rapimnas yang dihadiri seluruh Kader Demokrat se-Indonesia membahas koalisi dan calon presiden (Capres)
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), diagendakan mendengarkan aspirasi dari 34 provinsi, 514 kabupaten/ kota dan 83.000 desa/ kelurahan se-Indonesia.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Babel, Rudi Kadarisman melalui Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Basel, Samson Asrimono, mengatakan kepemimpinan nasional adalah isu penting untuk menyelamatkan keuangan negara, makin mahalnya biaya hidup yang ditanggung rakyat, isu penegakan hukum dan persoalan-persoalan bangsa lainnya.
“Partai Demokrat Basel akan mengusung satu nama calon presiden yaitu AHY, kami ingin pemimpin yang pro rakyat, mampu menggerakkan orang-orang yang dipimpinnya, berani dan tegas, memiliki solusi terhadap persoalan-persoalan bangsa, tentu saja taat pada nilai agama dan norma adat istiadat,” kata Samson, Jum’at (16/9/2022).
Ia menyebutkan, arah Koalisi Partai Demokrat terganjal presidential treshold (ambang batas dukungan) sebesar 20 persen, karena suara partai berlambang mercy itu berada dikisaran 9,3 persen.
“Demi memenuhi ambang batas itu Partai Demokrat harus berkoalisi dengan partai-partai lain,” jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan rapimnas akan membahas kemungkinan koalisi dengan Partai Nasional Demokar (NasDem) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang sering disebut-sebut belakangan ini.
“Tergantung dari masukan-masukan dan rekomendasi dari pimpinan Partai Demokrat dan peserta rapimnas,” terang Herzaky.
Arah koalisi diakui Herzaky bertumpu pada kehendak dan kepentingan rakyat, yang selama ini menghendaki perubahan dan perbaikan.
“Maka dari itu, Partai Demokrat akan berhati-hati dalam menjalin koalisi dan menentukan capres maupun calon wakil presiden (cawapres),” tukasnya.
“Berbicara Pilpres 2024 berarti berbicara mengenai nasib bangsa dan negara, berbicara mengenai nasib 270 juta jiwa rakyat Indonesia dalam lima tahun ke depan,” pungkas Herzaky. (Pra)