SUNGAILIAT, LASPELA — Sebanyak sembilan orang warga Kabupaten Bangka menambah daftar panjang kasus terpapar penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD.
Bahkan penambahan jumlah kasus baru tersebut terjadi pada minggu ke-37 atau September 2022.
“Ada sembilan kasus baru. Jadi total seluruhnya sejak Januari sampai hari ini (September) mencapai 238 kasus,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangka, Nora Sukma Dwi, Rabu (14/9/2022).
Ia mengatakan, kasus baru tersebut tersebar di beberapa kecamatan yakni 1 kasus di wilayah kerja Sungailiat, 4 di wilayah Kenanga, 2 di Riau Silip dan 2 kasus di Petaling.
Dikatakannya, upaya intervensi terhadap serangan DBD ini sudah dilakukan Dinas Kesehatan dan Puskesmas di wilayah, yaitu dengan melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan fogging massal.
“Bahkan upaya promotif dan preventif terus dilakukan untuk pengendalian DBD melalu diseminasi Media Komunikasi Informasi dan Edukasi kepada masyarakat, baik melalui sosialisasi langsung maupun melalui media cetak, elektronik, ataupun media sosial,” ucapnya.
Selain itu, kata Nora, dilakukan juga pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan kader jumantik (juru pemantau jentik) di rumah- rumah bersama petugas puskesmas.
“Upaya lain yang dilakukan meningkatkan surveilans aktif dan juga membentuk Tim Pemantau PSN per desa dan kelurahan, dengan harapan kasus DBD ini bisa dikendalikan,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Indonesia (HAKLI) Bangka, Boy Yandra meminta agar seluruh masyarakat terutama di daerah rawan DBD untuk memaksimalkan penerapan 3M plus yakni menguras, menutup hingga mendaur ulang barang bekas.
“Masyarakat berperan penting dalam pencegahan penyebaran penyakit DBD yang membahayakan dengan meningkatkan kebersihan lingkungan,” pintanya.
Selain itu, ia juga mendorong masyarakat menerapkan kerja bakti atau gotong-royong di lingkungannya, agar lebih mudah dan cepat dalam membersihkan sampah. (mah)