TANJUNG PANDAN, LASPELA – Rangkaian kegiatan Development Working Group (DWG) G20 di Belitung salah satunya memperkenalkan alam dan Babel Culture Exhibition di Pantai Tanjung Kelayang, Desa Keciput, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Jum’at (9/9/2022).
“Konsep ini sengaja kita ambil untuk memperkenalkan kepada Delegasi Development Ministerial Meeting (DMM) G20 akan kekayaan budaya Belitung, tadi kan delegasi dari laut melihat keindahan nature-nya di sana (pulau), di sini kekuatan culture (budaya) nya. Jadi kita mengkombinasikan dua itu,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Ridwan Djamaluddin kepada awak media.
Selain itu, untuk event Babel Culture Exhibition sendiri cukup menjadi magnet dalam G20 kali ini. Syarifah Amelia Shahab yang menjadi ketua panitia cukup ciamik meramu kegiatan agar masyarakat juga berbondong untuk menyaksikan fashion show budaya, tarian serta musik dari panitia kegiatan.
Ridwan mengatakan, dalam kegiatan ini juga pihaknya melibatkan masyarakat, sehingga G20 ini disepakati dengan bahasa lokal adalah gawai (kerja) 20.
“Nah kita konsepnya melibatkan masyarakat, jangan sampai kita rapat sana sini masyarakat gak tahu apa-apa, ini adalah melibatkan masyarakat. Selain tari menari, musik dan UMKM, kita juga mengangkat kegiatan itu,” ujarnya.
Ia berharap, kegiatan G20 ini sebuah cerita, yang nantinya akan mengundang masyarakat datang kembali ke Pulau Laskar Pelangi ini.
“Kita perlihatkan bahwa hidup di sini nyaman, tenang, udara bersih dan laut indah,” ujarnya.
Ia menambahkan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melakukan survei terhadap dampak langsung yang dirasakan masyarakat dengan ada G20 ini.
“Yang saya lihat sendiri saja keramaian dan kegembiraan seperti ini. Dua malam lalu saya di salah satu warung kopi, itu full semua dengan pengunjung. Jadi inilah dampak yang kita harapkan,” tuturnya.
“Ke depan kita harapkan DWG yang konotasinya pembangunan berkelanjutan, itu lah yang kita rancang, kalo di sini kita tarik ke arah pembangunan berbasis maritim, dengan sumber daya alam, budaya untuk meraih masa depan,” sambung Dirjen Minerba ESDM ini.
Sementara, Istri Pj Gubernur Babel, Sri Utami Ridwan Djamaluddin mengatakan dalam even ini merupakan kesempatan untuk daerah memperlihatkan kekayaan yang luar biasa. Baik budaya, keramahan dan antusiasme dari masyarakat Bangka Belitung umumnya.
“Selama ini tidak ada kesempatan mengangkat itu semua. Semoga ini dapat mengenalkan ke semuanya,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan kolaborasi hal ini dapat diwujudkan. Langkah besar ini, dimungkinkan dapat kembali menarik wisatawan datang ke pulau laskar pelangi.
“Bersama membuat Belitung ini dikenal, dengan budaya yang kita tampilkan dan keramahan kita sehingga menarik kembali wisatawan,” tuturnya.
Sri utami sendiri dalam kegiatan ini hadir menggunakan baju tenun tangan dari Maumere, NTT.
“Saya melihat setiap daerah ada kekhasan sendiri, sehingga saya berupaya untuk tahu apa yang dikenakan dan dari mana asalnya, ” ujarnya.
Masih ditempat yang sama, istri Danlanud, Ingrid Rudy Hartono tampil dengan batik motif buah ciplukan. Dengan percaya diri, dia juga melangkah di catwalk memamerkan baju khas daerah ini. Menurut dia, dalam fashion show itu berbagai macam baju khas ditampilkan.
“Ada batik kelekak, batik sepiak, rumah adat, gambus, motif buah ciplukan, daun simpor kebanggaan kita dan kantung Semar. Dimana kita melibatkan Ibu-ibu forkompimda di lingkungan pemda Belitung,” urainya.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menyampaikan kepada mereka datang kesini seperti di paradise.
“Kita yakin setelah melihat ini mereka akan datang lagi membawa teman dan kerabatnya,” pungkasnya.
Sementara Bupati Belitung, Sahani Saleh menambahkan momentum G20 Belitung ini adalah momen semangat untuk bangkit kembali setelah Pandemi Covid-19.
“Pertama gairah kehidupan, kemarin mungkin karena Covid-19, dan kemudian pengembangan ekonomi. Pariwisata juga, dua hal itu berkesinambungan, jadi wisatawan kita bangkit kembali dalam hal promosi kemudian pengembangan arah pelaku UMKM,” tutupnya.(adv/chu)