MERAWANG, LASPELA — Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Bangka Belitung menggelar seminar, dan workshop terkait pencegahan paham radikalisme dan terorisme, Rabu (24/8/2022).
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rektorat Universitas Bangka Belitung (UBB) itu melibatkan para pemuda, mulai dari pelajar SMA, mahasiswa, hingga organisasi kepemudaan di Bangka Belitung.
Ketua FKPT Babel Sri Wahyuni mengatakan, paham radikalisme dan terorisme kerap kali mengancam anak-anak muda, sehingga kegiatan tersebut diharapkan mampu membentengi dari paham-paham terlarang itu.
“Jadi diharapkan anak-anak muda ini memahami tentang apa itu paham radikalisme, dan cara pencegahannya,” kata Sri.
Selain itu, dirinya juga meminta agar nantinya para peserta dapat memberikan edukasi, baik kepada sesama teman, keluarga, dan masyarakat umum lainnya.
Dikatakannya, anak muda Bangka Belitung masih menjadi kelompok yang paling berbahaya terpapar paham radikalisme.
“Berdasarkan survei yang menyasar masyarakat umum dan kelompok anak muda. Paling berbahaya itu kelompok anak SMA. Makanya, sangat perlu diberikan imunisasi (edukasi),” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bangka Syahbudin mendukung atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya, ada beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mencegah paham radikalisme ini tumbuh di Kabupaten Bangka.
“Pertama, kita selalu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya untuk hidup bertoleransi, dan saling menghargai,” kata Syahbudin.
Menurutnya, kondusifitas masyarakat Bangka sampai saat ini dinilai sangat baik. Namun demikian, kondisi tersebut harus tetap dijaga demi keutuhan dan kesatuan bangsa.
“Tong In Fang In Jitjong itu adalah hal yang sangat positif, sehingga hal itu sebagai rahmat bagi kita semua,” ucapnya.
Kegiatan tersebut juga mendatangkan beberapa orang sebagai narasumber, salah satu diantaranya merupakan Rektor UBB Ibrahim. (mah)
