MUNTOK, LASPELA — Sebanyak 100 Ponton Isap Produksi (PIP) di Perairan Belo Laut, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat (Babar), beroperasi hingga larut malam.
Pantauan awak media beberapa hari lalu, terdengar suara gemuruh mesin hingga ke dermaga nelayan Belo Laut, dan pemukiman warga sekitar pesisir. Menurut warga sekitar PIP beroperasi hingga larut malam dikarenakan air surut saat siang hari.
“Karena air laut surut siang hari, jadi mereka kerja malam. Kalau siang mereka tidak bekerja karena kering, jauh sampai dini hari. Paling cepat jam 3 pagi bang, kadang pagi hari mereka pulang. Kalau suara mesin bising lah,” ungkap warga.
Meskipun raungan mesin itu mengganggu, namun ia menyebutkan ratusan PIP yang beroperasi telah disetujui oleh masyarakat dan nelayan Belo Laut. “Kami setuju karena untuk nelayan ada kompensasinya. Ratusan lah kalau dilihat, tidak begitu tahu berapa banyak, dan ada 6 CV. Kalau selama sebulan lebih ini ada 170 ton,” ungkapnya.
Kemudian, warga yang kesehariannya sebagai nelayan tersebut mengungkapkan, saat ini harus lebih jauh untuk menangkap ikan dan menambah biaya operasional.
“Biasanya 10 menit ke depan dermaga sudah bisa, ini sekitar satu jam dulu baru bisa. Dan jujur saja kita harus menambah uang operasional harus besar lagi. Itupun kalau ada kadang tidak ada dapatnya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panita PIP Belo Laut Bahtiar mengatakan, terdapat 100 unit alat tambang yang beroperasi di Perairan Belo Laut, yakni CV Bin Shahab sebanyak 40 ponton, CV Teman Jaya 10 ponton, CV Jaya Mandiri 10 ponton, CV Timor Ramelau 20 ponton, CV Victoria Bintang Selatan 10 ponton dan CV Raqia Mandiri Sejahtera 10 ponton.
“Saat ini yang beroperasi di Perairan Belo Laut ada 6 CV, terdapat 100 ponton. Kalau dikabarkan lebih dari 100 tidak. Malahan sekarang semakin berkurang pontonnya,” ungkapnya, Senin (15/8/22)
Untuk ponton yang beroperasi sampai malam dikatakan Bahtiar, sudah ada peringatan dari pihak PT Timah. Mereka memberikan kelonggaran lantaran pada siang hari kondisi air laut kering.
“Kalau untuk bekerja sempai malam itu sudah dari (PT) Timah. diberikan kelonggaran sampai pukul 22.00 WIB. Karena air laut pasang pada malam hari, kalau siang hari air laut kering dan tidak bisa bekerja,” katanya. (Oka)