Lagi Liburan, Museum Timah Indonesia Bisa Jadi Tempat Rekreasi Penuh Edukasi

PANGKALPINANG, LASPELA – Indonesia menjadi salah satu produsen timah terbesar di dunia. Dan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menjadi daerah penghasil timah terbesar di Indonesia.

Tak heran jika Babel kerap disebut sebagai Pulau Timah karena kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya. Perjalanan panjang sejarah timah di Bangka Belitung dan Indonesia masa ke masa dapat disaksikan di Museum Timah Indonesia (MTI) Pangkalpinang.

Nah, untuk mengisi waktu liburan, MTI Pangkalpinang bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang dikunjungi. Selain sebagai sarana rekreasi MTI Pangkalpinang juga bisa memberikan edukasi tentang sejarah pertambangan timah.

Museum yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kota Pangkalpinang ini memiliki 514 koleksi tentang pertambangan timah seperti peralatan penggalian timah, jenis-jenis balok timah, sarana transportasi pengangkutan timah, mangkok kapal keruk, monitor, batu-batuan dan lainnya.

Saat memasuki kawasan Museum Timah Indonesia, pengunjung disambut dengan beragam benda peninggalan bersejarah. Di halaman depan terdapat sebuah lokomotif yang dulunya digunakan untuk pembangkit listrik. Tak jauh dari lokomotif bisa ditemukan banyak mangkuk raksasa yang berfungsi dalam salah satu proses penambangan timah.

Bangunan MTI Pangkalpinang merupakan salah satu bangunan milik Banka Tin Winning (BTW), badan usaha milik pemerintah kolonial. Bangunan yang dicat bernuansa putih ini sangat kental dengan nuansa eropa.

Di dalam MTI Pangkalpinang, para pengunjung bisa melihat langsung berbagai koleksi seperti biorama fragmen penambangan timah zaman penjajahan Belanda, maket penambangan darat dan penambangan laut.

Tak hanya itu, juga terdapat replika dan riwayat prasasti Kota Kapur, replika kapal keruk dan kapal isap produksi timah, stempel balok timah produksi Hoofd Bereau-Banka Tin Winning (BTW), berbagai bantuan.

Di Museum juga bisa mencoba langsung bermain pasir warna-warni atau yang dikenal dengan pemodelan 3D Topografi

Selain sejarah penambangan timah, tak kalah serunya juga ada sejarah lada putih muntok dan kain cual Bangka Belitung.

Herman, wisatawan Belitung mengatakan, dirinya tertarik untuk mengunjungi pasalnya ingin melihat langsung peralatan penambangan timah dari zaman ke zaman.

“Saya sangat terkesan karena di MTI ini cukup lengkap tentang sejarah timah. Babel Ini Pulau timah, jadi memang kita harus tau latar belakang sejarahnya untuk menambah wawasan. Di sini kita bisa lihat langsung beragam peralatannnya kalau biasanya Cuma denger cerita atau liat foto,” ucapnya.

Senada, pengunjung lainnya Qori dari medan mengaku senang bisa melihat langsung sejarah timah dari waktu ke waktu dan melihat langsung peralatan penambangan.

“Ini luar biasa, menarik dan kita bisa melihat langsung semua prosesnya,” ucapnya.

Berkeliling Kota dengan Pownis

Selain melihat koleksi dan sejarah penambangan timah di MTI Muntok, pengunjung juga bisa berkeliling Kota Pangkalpinang dengan menggunakan Oto Pownis untuk mengunjungi sejumlah tempat bersejarah di Kota Pangkalpinang.

Sejumlah tempat yang bisa dilihat saat berkeliling dengan Pownis seperti Panti Wangka, Rumah Sakit Bakti Timah, GPIB Maranatha, Pemakaman Belanda, Wisma Timah Satoe, Masjid Jamik, Rumah Residen, Tamansari dan Menara Air.

Mobil atau oto Pownis merupakan saran transportasi yang dulunya untuk menghubungkan Pangkalpinang dan Sungailiat. Tujuan adanya pownis kala itu untuk mempelancar mobilitas Pemerintah Belanda kala itu.

Oto Pownis sebagai sarana transportasi melayani penumpang dan barang dibuat berbentuk bus oleh tukang-tukang di Pulau Bangka menggunakan mesin merk Mitsubishi, Daihatsu dan GMC yang berbahan bakar solar dan bensin.

Secara umum Oto Pownis berbahan dasar kayu baik badan, tempat duduk, maupun jendela. (ril/wa)