163 Sapi di Bangka Barat Terjangkit PMK

MUNTOK, LASPELA — Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Bangka Barat (Babar) meningkatkan. Terdapat 163 ekor sapi dinyatakan terinfeksi oleh Dinas Pertanian dan Pangan (Distangan) Kabupaten Bangka Barat.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Distangan Babar Agung Ari Wibowo. Pihaknya, kata Agung, sudah memberikan pengobatan, kemudian ia juga meminta para peternak juga waspada, serta menjaga kebersihan kandang.

“Kalau untuk Bangka Barat tren PMK meningkatkan. Artinya kita terus melakukan penanganan terhadap kasus-kasus, dan kita treatment dari dinas berupa pengobatan dan memberikan edukasi kemasyarakatan, juga data terakhir sekitar 163 hewan sapi,” ungkapnya, Sabtu (2/7/22).

Disampaikan Agung, sapi terinfeksi paling banyak di Kecamatan Muntok yang terdiri dari sapi lokal juga sapi dari luar. Sedangkan penyebabnya banyak faktor meskipun sudah dilakukan karantina 14 hari sebelum dilalulintaskan.

“Sebenarnya banyak faktor yang bisa menyebabkan penuluran, karena PMK teknisnya dari pakaian, alat yang kita gunakan, dari alat transportasi misalnya truk pengangkutnya yang tidak disterilkan itu bisa menyebabkan penuluran,”

Sebanyak 163 Sapi di Babar Terjangkit PMK

MUNTOK — Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Bangka Barat (Babar) meningkatkan, terdapat 163 ekor sapi dinyatakan terinfeksi oleh Dinas Pertanian dan Pangan (Distangan) Kabupaten Bangka Barat.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Distangan Babar Agung Ari Wibowo dan pihaknya sudah memberikan pengobatan, kemudian ia juga meminta para peternak juga waspada serta menjaga kebersihan kandang.

“Kalau untuk Bangka Barat trend PMK meningkatkan, artinya kita terus melakukan penanganan terhadap kasus-kasus dan kita treatment dari dinas berupa pengobatan dan memberikan edukasi kemasyarakatan juga data terakhir sekitar 163 hewan sapi,” ungkapnya, Sabtu (2/7/22).

Disampaikan Agung sapi terinfeksi paling banyak di Kecamatan Muntok yang terdiri dari sapi lokal juga sapi dari luar, sedangkan penyebabnya banyak faktor meskipun sudah dilakukan karantina 14 hari sebelum dilalulintaskan.

“Sebenarnya banyak faktor yang bisa menyebabkan penuluran, karena PMK teknisnya dari pakaian, alat yang kita gunakan dari alat transportasi misalnya truk pengangkutnya yang tidak disterilkan, itu bisa menyebabkan penularan,” katanya. (Oka)