BALUN IJUK, LASPELA– Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung (FH UBB) selenggarakan Kuliah Tamu Praktisi Kepemiluan dengan mengambil topik “Dialektika Demokrasi dalam Menghadapi Tahapan Pemilu 2024”.
Kuliah Tamu yang digelar pada Selasa 28 Juni kemarin menghadirkan orang nomor satu di KPU Republik Indonesia Hasyim Asy’ari, SH. M.Si., Ph.D. Kehadiran dosen hukum tata negara Universitas Diponegoro di Pangkalpinang dalam rangkaian beberapa agenda salah satunya dengan Pemprov Babel dan Rapat Koordinasi dengan KPU Prov Babel. Ditengah rangkaian itu Hasyim menyempatkan diri untuk menghadiri undangan Kuliah Tamu di FH UBB.
Antusiasme acara berlangsung cukup meriah, setidaknya peserta yang hadir dari beberapa organisasi mahasiswa, pegiat kepemiluan JPPR, Bawaslu dan KPU sepulau Bangka memenuhi ruang pertemuan di lantai dua kampus hukum peradaban ini.
Dalam sambutannya Dekan FH UBB Dr. Derita Prapti Rahayu. SH. MH menyampaikan sebagai tuan rumah cukup senang menyambut kehadiran tokoh nasional sekaligus sahabatnya Hasyim Asy’ari di Kampus Peradaban.
Menurutnya, Konstruksi hukum penyelenggara pemilu harus visioner dan progresif. Karena baik tidaknya demokrasi kepemiluan salah satunya mengantungkan harapan pada sahabat KPU dan Bawaslu.
“Maka berkerjalah pada prosedur tahapan dan jangan pernah sekali kali selubungkan suara rakyat,” tegas dekan yang akrab disapa mba ita ini.
Kuliah tamu berlangsung dipandu oleh dosen hukum tata negara UBB Rahmat Robuwan. SH. MH. Cukup santai dan sesekali Hasyim melontarkan canda tawa dengan moderator.
Menurut Hasyim, dalam konteks hukum tata negara jika berbicara pemilu itu letaknya ada dimana. Apakah masuk kajian hukum atau tidak? Kajian atau basis dari hukum tata negara adalah konstitusi. Misi dari sistem pemilu antara lain adalah aspek keterwakilan, kosentrasi, efektifitas, partisipasi, mudah atau tidak rumit, serta legitimasi.
“Makanya kesemua aspek tersebut harus saling mendukung menjadi sebuah misi yang tersistem dan terencana dengan matang, agar tujuan pemilu untuk memilih pejabat kenegaraan dapat mencakup sesuai dengan tahapan kepemiluan melalui prosedur dan standarisasi sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” ujar Ketua KPU RI ini.
Diakhir acara, Hasyim Asy’ari menyempatkan diri menyumbangkan lagu “Darah Muda” ciptaan Rhoma Irama.
Lagu itu sengaja Hasyim nyanyikan ditujukan untuk mahasiswa yang hadir mengingat pesertanya adalah para generasi di masa depan.
“Karena saya di depan mahasiswa, itulah sebabnya saya sumbang lagu darah muda,” kata Hasyim dengan senyum simpul.(*)