KOBA, LASPELA– Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) menyerahkan bantuan kecambah kelapa sawit dan alat pertanian kepada 20 kelompok tani (poktan), bertempat di Gedung Diklat Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kabupaten Bateng, Kamis (9/6/2022).
Bupati Bateng, Algafry Rahman dalam sambutannya mengatakan bahwa masyarakat belum menjadikan sektor pertanian sebagai idola, sementara sektor pertambangan timah masih sangat diminati masyarakat.
“Timah tidak akan bisa terus beranak dan suatu saat akan punah, tetapi pertanian akan terus tumbuh. Komoditas kelapa sawit akan terus tumbuh mengingat penggunaan produk turunannya yang sangat beragam, saya yakin harga beli tandan buah segarnya akan terus meroket mengikuti harga pasar sejalan dengan kembali dibukanya keran ekspor,” kata Algafry.
Algafry mengaku pihaknya selalu berupaya mendukung masyarakat Bateng, termasuk yang bergerak di bidang pertanian dengan memberikan berbagai bantuan dan pendampingan teknis terhadap petani melalui penyuluh pertanian.
“Saya berpesan agar benih yang diterima hari ini dirawat baik-baik. Nanti saya akan datang untuk melihat bibit ini untuk meninjau seperti apa perkembangannya,” katanya.
Ia mengungkapkan bahwa 53% wilayah Bateng adalah kawasan hutan sehingga berakibat sulitnya masyarakat untuk mengembangkan usaha pertanian yang digeluti karena terbentur peraturan yang membatasi ruang gerak masyarakat.
“Itulah permasalahan yang kita hadapi sekarang, dan sedang kita upayakan merubah kawasan hutan kita menjadi areal penggunaan lain agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata Algafry.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bateng, Sajidin mengatakan Ada 20 poktan yang menerima kecambah sawit, dengan jumlah total 20 ribu butir kecambah kelapa sawit Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Varietas DxP Simalungun.
“Para petani kita sedang semangat-semangatnya menanam sawit. Tahun lalu kita pakai Varietas Sriwijaya, tahun ini pakai simalungun dalam rangka meningkatkan produktivitas petani kita,” katanya.
Sajidin mengingatkan agar para penerima bantuan dapat merawat bantuan yang telah diberikan, serta tetap optimis dalam bertani khususnya kelapa sawit walaupun harga beli tandan buah segar (TBS) saat ini masih belum beranjak naik meskipun keean ekspor telah dibuka.
“Tetap rawat dengan baik bibit yang telah diberikan. Sekarang ini memang harga beli TBS lambat sekali naiknya walaupun keran ekspor sudah dibuka, tapi kita optimis bahwa harga TBS akan meningkat kedepannya,” kata Sajidin.(Jon)
Leave a Reply