“Saat ini baru 44 pemda atau 8,1 persen yang telah menayangkan produk dalam e-katalog
lokal dengan total produk tayang sebanyak 22.614 produk dan 21 pemda yang aktif bertransaksi dengan e-katalog lokal,” ungkap Menkomarves Luhut.
Kendala utama optimalisasi e-katalog lokal menurutnya pada aspek pelaku usaha, kelembagaan, teknologi, SDM, penguna/user, penata pasar, dan keuangan. Arahan Presiden dalam Inpres Nomor 2 Tahun 2022 kepada pimpinan K/L pemda agar:
- Melakukan kontrak belanja PDN melalui e-katalog minimal 40 persen pada akhir tahun 2022;
- Mengurangi pembelian produk impor pada pengadaan barang/ jasa serta melakukan pengawasan di lapangan;
- Mendorong peningkatan produksi dalam negeri dan percepatan pendaftaran peserta penayangan produk dalam negeri (PDN) di e-katalog dan toko daring dengan target 1 juta produk di akhir tahun 2022;
- Membentuk tim program peningkatan pengunaan produk dalam negeri (P3DN), mengelola katalog lokal dan sektoral dan mengunakan transaksi non tunai;
- Mengintegrasikan sistem basis data untuk memperbaiki ekosistem pengadaan barang/jasa pemerintah.
Kegiatan ini di oleh para menteri terkait, Gubernur, Bupati dan Wali Kota se-Indonesia, BPKP RI, dan undangan lainnya.rill/(wa)
Leave a Reply