Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Dalam menunjang pelayanan prima kesehatan masyarakat Bangka Selatan, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dapat penambahan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun 2022.
Dua gedung UGD tersebut akan menelan anggaran Rp 42 miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik 2022.
Kepala Dinas DKPPKB Bangka Selatan, Supriyadi membenarkan bahwa untuk tahun 2022 anggaran DAK mengalami penambahan.
“DAK itu terbagi ada fisik maupun nonfisik, dan untuk dana DAK fisik sendiri ada untuk pembangunan gedung di dua rumah sakit,” kata Supriyadi, Senin, 18 April 2022.
Ia menyebutkan, selain pembangunan dua UGD tersebut, juga akan dilakukan pengadaan alat kesehatan untuk puskesmas dan rumah sakit.
“Selain itu juga, ada pengadaan alat kesehatan (Alkes) yang di peruntukkannya untuk puskesmas dan rumah sakit,” terang dia.
Dijelaskan Supriyadi, untuk penggunaan DAK non fisik akan dianggarkan sebesar Rp 12 miliar untuk alokasi bidang keluarga berencana dan DAK box di Puskesmas maupun di Dinas Kesehatan.
“Sedangkan untuk anggaran DAK non fisik itu sekitar 12 milyar, baik itu di bidang KB, DAK Box yang ada di puskesmas serta maupun yang ada dinas,” ungkap dia.
Sementara itu, untuk pelaksanaan kegiatan tersebut Supriyadi menyebutkan akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
“Jadinya sekarang sudah mulai untuk segera dilaksanakan dan untuk dana DAK non fisik itu sudah sekarang sudah berjalan seperti yang ada di KB, Puskesmas dan Dinas,” ungkapnya.
Selain itu, ia menjelaskan untuk menghindari denda pekerjaan pembangunan seperti pada tahun 2021 lalu, pihaknya akan segera melakukan percepatan lelang.
“Terutama yang ada di RSUD Gadung untuk segera dilaksanakan lelang demikian juga di RS Kriopanting, jadi mulai sekarang sudah disiapkan timnya untuk percepatan lelang diawal,” tandas dia. (Pra)