BELINYU, LASPELA – Dosen Universitas Bangka Belitung (UBB) melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Mandiri pada UMKM di Desa Mapur, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, dengan mengusung tema “Pelatihan Etika Bisnis yang Berwawasan Pancasila dan Kewarganegaraan Sesuai Syariat Agama”, Senin (17/01/2022).
Kegiatan yang merupakan implementasi tridharma perguruan tinggi ini dihadiri oleh puluhan pelaku UMKM di Desa Mapur.
“Pengabdian yang kami lakukan ini akan memberikan edukasi kepada para pelaku UMKM untuk melakukan bisnis sesuai dengan Etika bisnis yang berwawasan Pancasila dan kewarganegaraan, serta sesuai syariat agama,” kata Amiruddin Zahri selaku ketua tim kegiatan pengabdian.
Dia mengatakan, dalam melakukan kegiatan bisnis tentunya memiliki etika yaitu seperti melakukan bisnis dengan jujur, seperti menjual produk sesuai deskripsinya dan tidak curang.
Pada pengabdian ini juga Tim Dosen UBB turut memberikan pelatihan bagaimana pelaku UMKM harusnya berkomunikasi dengan pelanggan dan strategi promosi produk penjualan. Hal ini dilakukan agar para pelaku UMKM dapat lebih efektif melakukan penjualan dan dapat meningkatkan volume penjualannya.
Nirta sebagai pelaku UMKM di bidang kuliner yang hadir di kegiatan pengabdian ini mengungkapkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi kehadiran pada dosen yang bersedia memberikan pelatihan mengenai etika bisnis pada pelaku UMKM yang ada di Desa Mapur.
Menurutnya UMKM di Desa Mapur memang memiliki beberapa tantangan, khususnya ketika membuka usaha bidang kuliner. “Konsumen itu maunya harga murah dan porsinya banyak,” ucapnya.
Bagi Nirta, tantangan yang dialami tersebut bukan masalah besar. Dengan kata lain tidak menyurutkannya untuk terus berwirausaha di bidang kuliner. Terbukti, usaha yang sudah dijalaninya selama 3 tahun tmampu membantu perekonomian keluarganya.
“Alhamdulillah, rata-rata sehari bisa habis 5 kilo ayam, bang,” ucapnya kepada para Dosen tim pengabdian.
Dalam kesempatan tersebut, Dewi Kusuma yang merupakan pelaku UMKM di bidang fashion. Butik yang didirkannya sudah berusia 3 tahun. Ia senang bisa mendapatkan wawasan baru dari para akademisi UBB. Hal tersebut merupakan hal positif yang diharapkan terus berlanjut dalam skala tertentu.
Mendengar testimoni tersebut, para dosen merasa senang bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam membangun etika bisnis berbasis syariat agama. Karena dalam perkembangannya, pelaku usaha UMKM penting untuk mengetahui bagaimana mereka mengembangkan usahanya tanpa melanggar aturan agama.
“Etika Bisnis perlu diketahui supaya usaha yang kita lakukan berkah dan diridhai oleh Allah SWT,” ucap Mustofa, salah satu dosen tim pengabdi yang ikut dalam pelatihan ini.
Mustofa menegaskan bahwa dalam berwirausaha harus berpedoman pada ajaran Agama, salah satunya tidak berbuat curang atau mengurangi takaran. Selain itu, seorang pelaku usaha juga tidak boleh memudhoratkan orang lain, contohnya memainkan harga barang secara tidak wajar sehingga penjual lain barangnya tidak laku.
Adapun Dosen yang terlibat dalam pengabdian kepada masyarakat adalah Tsulis Amiruddin Zahri sebagai ketua, dan anggotanya adalah Novita Herlissha, Dini Oktariani, Mustofa Tohari, Aruna Asista. (Narasi oleh Novita Herlissha, Anggota Tim Dosen Pengabdian/wa)