Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Bangka Selatan mencatat sebanyak 29 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dari bulan April hingga Oktober 2021 di Kabupaten Bangka Selatan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bangka Selatan, dr Agus Pranawa pada Jum’at, 03 Desember 2021 mengatakan pada awal tahun dari Januari hingga Maret kasus DBD nihil. Namun, masuk ke April, Mei dan Juni ada kasus DBD.
“Bulan April ada 1 orang, Mei 1 orang dan Juni ada 3 orang. Memasuki bulan Juli nihil, di bulan Agustus dan September ada 6 pasien yang terdeteksi DBD dan paling banyak di bulan Oktober mencapai 18 orang terdiri balita hingga orang dewasa,” kata dr Agus Pranawa sembari menambahkan untuk bulan November dan Desember 2021 masih melakukan pendataan.
Agus mengatakan dari 29 pasien DBD tersebut, satu orang yang meninggal dunia, selebihnya sembuh setelah melakukan perawatan di rumah sakit.
“Dari 29 yang tertular DBD, hanya satu yang meninggal dunia,” ujar dia.
Menurut dia, pihaknya sudah mengambil langkah dan upaya untuk mecegah kasus DBD di Basel terus bertambah yakni dengan memperkuat Jumanti guna melakukan pemeriksaan, pemantauan dan pemberantasan jentik nyamuk khususnya Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
“Langkahnya harus memperkuat jumantik dengan melibatkan salah satu anggota keluarga menjadi jumantik dan melaksanakan 3 M menguras, menutup tempat penampungan air dan mendaur-ulang barang-barang bekas,” tukas dia.
Selain itu, tambah Agus menaburkan larvasida pembasmi jentik, memelihara ikan pemakan jentik, mengganti air dalam pot/vas bunga, dan lain-lain.
“Menutup ventilasi udara dengan kasa nyamuk dan menggunakan obat nyamuk. Memang kasus DBD ini meningkat, kami juga sudah berkoordinasi dengan puskesmas setempat memeriksa langsung ke lapangan, guna antisipasinya,” terang dia. (Pra)