KELAPA, LASPELA – “Terus dikembangkan, dan jangan takut untuk mencoba”. Sepotong kalimat pesan diungkapkan sosok Pendiri Sekuntum Melati, Melati Erzaldi saat hadir pada pertemuan belajar terakhir kepada 60 orang peserta didik Sekuntum Melati Desa Pangkal Beras, Bangka Barat, Jumat (05/11/2021).
Berpikir keras agar para perempuan berdaya, Melati Erzadi ingin dari Sekuntum Melati ini lahir pejuang untuk menggerakkan ekonomi keluarga dari ilmu yang diperoleh selama tiga bulan belajar.
“Belajar itu tidak harus di kelas, teman-teman juga bisa belajar di mana saja. Jadikanlah ilmu menjadi berkah” ungkapnya.
Tiga bulan lalu, saat pertemuan pembukaan Sekuntum Melati di Desa Tanjung Gunung. Dirinya pertama kali bertemu dengan perempuan Sekuntum Melati asal Desa Pangkal Beras, dan ini pertama kali dia berkunjung ke desa tersebut.
“Menempuh perjalanan yang tidak dekat, setelah pertemuan pembukaan Sekuntum Melati yang dilaksanakan serempak di Desa Tanjung Gunung tiga bulan lalu,saya bersyukur akhirnya kita dapat bertemu kembali, “ungkapnya.
Tetapi, dikatakannya, walaupun jauh, ketika dibekali dengan niat yang tulus melangkahkan kaki untuk berbagi ilmu, didoakannya akan mendapat berkah dari yang maha kuasa.
Saat dirinya bersama tiga kepala dinas terkait, yaitu DP3CSKB, Dinas Koperasi dan UKM serta Dinas Perindag Bangka Belitung, juga Camat Kelapa, Kepala Desa Pangkal Beras dan Kepala Sekuntum Melati Pangkal Beras tadi sampai di lokasi rombongan disambut dengan nyanyian bersama sebuah lagu karya Kak Pupung, pendamping Sekuntum Melati.
Dikatakan Melati Erzaldi dalam sambutannya di pertemuan terakhir Sekuntum Melati Pangkal Beras hari ini, Sekuntum Melati merupakan kerja keras teman-teman di semua dinas yang terlibat.
Sekuntum Melati ini dikatakannya merupakan akronim dari Sekolah Untuk Perempuan jadi Mandiri dan Terlatih yang hadir sebagai wadah para perempuan tanpa batas usia untuk memperoleh ilmu dan terus bermanfaat. Sekalipun nanti suami dan dirinya sudah selesai mengemban tugas sebagai Kepala Daerah Babel lagi, sekolah ini diharapkan tetap terus berjalan dan bukan sekedar hanya sebagai pencitraan.
“Kenapa perempuan? Karena Perempuan adalah penyeimbang. Perempuan harus diberdayakan karena jika tidak akan ada ketimpangan,” ungkapnya.
Sekolah ini, dijelaskannya agar perempuan di sini harus dapat lebih mandiri, dengan tidak hanya mengandalkan penghasilan suami.
Selain itu, yakni untuk menjadi perempuan yang berdaya, memiliki usaha dan mengerti bagaimana melengkapi gizi anak-anak dan keluarga.
“Selain itu, dukungan dari pemerintah baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten selama ini merupakan sinergi yang diharapkan tidak terputus dalam berbagai bidang,” harapnya.
Pada kesempatan ini, dirinya juga mendapat surprise kue ulang tahun karya salah seorang peserta, sama seperti yang diterima dalam kelas terakhir Sekuntum Melati di Tanjung Gunung sehari sebelumnya, karena dirinya memang baru berulang tahun pada 30 Oktober lalu.
Berterima kasih atas perhatian para peserta, Melati Erzaldi mendengar bahwa perempuan-perempuan di sini ingin sekali bisa membuat cake ulang tahun sendiri, saat ditanya mengapa? Peserta menjawab, agar bisa menyenangkan anak-anak.
Selain itu, dirinya juga menerima sebuah hadiah hiasan dinding karya peserta yang pernah mengikuti pelatihan di Balatkop UKM Babel. Apresiasi diungkapkannya atas perhatian peserta kepada dirinya dan Gubernur Erzaldi.
Kembali dirinya berpesan untuk ilmu yang didapat agar terus dikembangkan dan jangan pernah takut gagal saat mencoba hingga menjadi karya yang sempurna dan memiliki nilai jual yang tinggi.
“Perhatikan bahan-bahan yang digunakan memang aman untuk dikonsumsi, jika produknya adalah makanan” pesan ini tegas disampaikannya agar produksi makanan di Desa Pangkal Beras terjaga kualitas kesehatannya.
“Terima kasih, semoga kita panjang umur dan dapat bertemu kembali, khususnya saat nanti setidaknya 60 peserta Sekuntum Melati melaksanakan wisuda,” tutupnya.rill/(wa)