Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim, dalam paparannya menyambut baik koordinasi yang dilakukan Pemprov. Babel berkenaan dengan kelangkaan BBM yang sempat terjadi. Menurutnya, BPH Migas telah melakukan diskusi bersama Hiswana Migas maupun Pertamina.
“Ada beberapa hal yang sudah kami diskusikan dengan Pak Suhendra (Ketua Hiswana Migas Babel), bagaimana mengatasi keadaan sekarang terkait kebutuhan BBM. Kita berkolaborasi dengan Pertamina, karena disini BPH Migas sebagai pengawasan BBM agar tepat sasaran. Nah, itu kita tugaskan pihak Pertamina untuk melakukannya (penyaluran),” katanya.
Lebih jauh, diungkapkan Abdul Halim, BPH Migas dapat memberikan dua solusi bagi pemerintah daerah untuk mengatasi kelangkaan BBM ini. Pertama, yakni dengan sistem saling back-up kebutuhan di setiap daerah yang masih dalam satu wilayah provinsi. Sebab katanya, untuk permintaan penambahan kuota BBM akan sulit terealisasi.
“Mengimbangkannya bagaimana? Disini kami mencoba mengotak-atik yang selama ini kuota diatur oleh Dirjen sampai ke SPBU. Selagi masih dalam satu provinsi, bisa disiasati kalau di sini kurang, back-up dari yang lain. Kecuali beda provinsi, itu tidak bisa,” katanya.
Leave a Reply