Menakar Tiga Tahun Kepemimpinan Mulkan-Syahbudin Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bangka

Oleh: Taufik Turki
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Bangka

Genap 3 tahun kepemimpinan Mulkan-Syahbudin jatuh pada tanggal 27 September 2021 yang lalu sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bangka periode 2018-2023, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Bangka Taufik Turki mengatakan untuk menakar keberhasilan seorang pemimpin di suatu daerah khususnya di Kabupaten Bangka harus dilihat dari berbagai indikator pencapaian target pembangunan yang didasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2018 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bangka Tahun 2019-2023, karena setiap pembangunan suatu daerah wajib mengacu kepada RPJMD yang sudah ditetapkan oleh suatu daerah, apabila pembangunan di daerah keluar dari kiblatnya yaitu RPJMD, maka sudah bisa dipastikan Kepala Daerah telah gagal dalam menjalankan kepemimpinannya selama 1 periode.

Di dalam RPJMD biasanya termuat gambaran umum suatu daerah telah menjabarkan terkait urusan-urusan wajib dan urusan-urusan pilihan dalam pembangunan daerah, tentunya hal ini sejalan dengan UU tentang Pemerintah Daerah yang menyatakan pemerintah daerah harus mengutamakan urusan wajib dan urusan pilihan, urusan wajib itu seperti : bidang pendidikan, kesehatan, pekerja umum, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtra, sosial, ketenagakerjaan, koperasi dan usaha kecil menengah dan ketahanan pangan sedangkan urusan pilihan yaitu : pembangunan taman-taman, trotoar-trotoar, monumen-monumen dan lain-lain yang pada intinya upaya mempercantik kota. Mengingat RPJMD adalah rumusan program pembangunan daerah yang sifatnya prioritas dari sekumpulan program yang secara khusus berhubungan dengan janji-janji kampanye Bupati terpilih.

Dari urusan-urusan wajib inilah kita dapat menakar suatu kinerja kepemimpinan Mulkan-Syahbudin selama 3 tahun ini apakah berhasil atau gagal, karena indikator kinerja pada urusan wajib Pemerintah Daerah merupakan indikator utama dalam menilai atau mengukur suatu keberhasilan Kepala Daerah dalam memimpin daerahnya. Arah pembangunan daerah dalam RPJMD Kabupaten Bangka Tahun 20219-2023 difokuskan pada “upaya transformasi ekonomi menuju pembangunan industri klaster melalui penguatan peningkatan nilai tambah (value added) dari sektor-sektor unggulan daerah, peningkatan kualitas SDM dan pemberdayaan masyarakat”.

Apabila mengacu kepada RPJMD, maka pada 2 tahun pertama pun arah dan kebijakan di era kepemimpinan Mulkan-Syahbudin saya anggap sudah keluar dari kiblatnya, karena apa yang menjadi target pembangunan di 2 tahun pertama tidak tercapai untuk mewujudkan pembangunan pada penguatan peningkatan nilai tambah dari sektor-sektor unggulan daerah (leading sectors) dan peningkatan kawasan agropolitan secara berkelanjutan melalui usaha industri pengelolaan produk dari sektor perkebunan dan perikanan yang didukung secara kuat oleh sektor perdagangan dan sektor pariwisata serta ketersediaan infrastruktur yang baik, hal ini terbukti dari sejak tahun 2018 sampai 2021 PAD dan APBD Kabupaten Bangka terus mengalami penurunan.

Apalagi di 3 tahun terakhir arah pembangunan ditekankan pada terbangunnya transformasi ekonomi menuju pembangunan industri klaster berbasis potensi lokal dan budaya sosial lokal yang memiliki keunggulan kompetitif dan berfungsi sebagai industri pendukung (supporting industries) dalam tataran pembangunan industri daerah dan nasional, menurut hemat saya 3 tahun kepemimpinan Mulkan-Syahbudin masih jauh dari tanda-tanda keberhasilan yang diisyaratkan sebagaimana termuat dalam RPJMD.

Apalagi kalau saya melihat dari lima point Misi Bangka Setara yang termuat dalam RPJMD, saya ambil dua point saja dari kelima point tersebut, sebagai fakta apakah mereka berhasil atau gagal.

Pertama mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur antar wilayah, ketika kita berbicara pemerataan pembangunan infrastruktur di 62 Desa dan 19 Kelurahan di wilayah Kabupaten Bangka, maka sudah jelas jawabannya adalah terjadi kesenjangan dan ketimpangan pembangunan khususnya infrastruktur, seperti jalan dari tahun ke tahun bukan terjadi penambahan jalan dalam kondisi baik, tetapi terjadi penambahan jalan dalam kondisi yang tidak baik, kita buktikan saja kondisi jalan di kampung-kampung lebih banyak berwarna kuining dari pada berwarna hitam, selama kepimpimpinan Mulkan –Syahbudin ini hampir tidak keliatan ada penambahan porsi panjang jalan aspal yang dibangun antar kecamatan dan desa.

Salah satu contoh saja yang selama ini menjadi keluhan masyarakat Bukit Layang, Mangkak, Mabat, masyarakat Jurung, Kimak, Jada Bahrin, Merawang, Dwimakmur, Kota Kapur, Labuh Aripandan dan masyarakat di desa lainnya. Padahal dari tahun ke tahun APBD kita rata-rata diatas 1,2 triliyun, mustahil kita tidak bisa membangun infrastruktur.

Kedua mewujudkan gerbang kota dan pariwisata berskala internasional, faktanya hari ini adalah hampir seluruh distinasi wisata, kafe, hotel dan restoran gulung tikar, semua ini kalau ditanya ke Kepala Daerah penyebabnya Covid-19, padahal kebijakan yang selalu salah diambil oleh Pemerintah Daerah, apabila kita amati dan perhatikan saat ini semakin nampak visi dan misi Bangka Setara sebagaimana tertuang RPJMD 2019-2023 belum dapat diaktualisasikan, sehingga wajar kami dari Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Bangka menilai 3 tahun kepemimpinan Mulkan-Syahbudin dianggap belum berhasil didalam menjalani roda pemerintahannya.

Sebaiknya Kepala Daerah jangan terlalu memamerkan dan memviralkan slogan atau piagam penghargaan, karena buat masyarakat hal semacam itu tidak penting, tetapi bagaimana Kepala Daerah melaksanakan program-program yang sudah diyakini berafiliasi atau memberikan kontribusi positif yang ditetapkan dalam Perturan Daerah tentang RPJMD Kabupaten Bangka, agar pembangunan daerah terukur dan berhasil serta dapat dirasakan oleh masyarakat.

Bahwa pada tanggal 27 September 2021 selaku anggota DPRD Kabupaten Bangka diundang ke rumah Dinas Bupati dalam acara syukuran 3 tahun kepemimpinan Mulkan-Syahbudin, semestinya 3 tahun kepemimpinan Mulkan-Syahbudin diisi dengan diskusi-diskusi ilmiah tentang kendala, capaian, target pembangunan di Kabupaten Bangka, yang tujuannya agar semua elemen masyarakat mengetahui dan dapat memberikan keritikan, saran dan masukan yang sifatnya membangun.

Disisa 2 tahun terakhir kepimpinan Mulkan-Syahbudin, saya selaku Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Bangka menyarankan agar kembali ke kiblatnya yaitu RPJMD untuk membuat kebijakan serta melakukan pembangunan di daerah Kabupaten Bangka, guna capaian atau target pembangunan di wilayah Kabupaten Bangka ini efektif, terukur dan dapat dirasakan oleh masyarakat. (*)