Mulyono mengatakan Madu Kelulut biasa juga disebut Madu Pelakat, sangat potensial sekali untuk dibudidayakan karena sangat sesuai dengan kondisi alam yang ada di Kepulauan Bangka Belitung dan lebah pelakat ini menghasilkan Madu, Propolis dan Bee Pollen serta dapat dipanen setiap bulan.
“Untuk sementara ini Madu Kelulut Pelawan Merah dihasilkan dari Hutan Pelawan yang ada di Kabupaten Bangka Barat,” kata Mulyono.
Lebih lanjut dijelaskan Mulyono, Galeri Madu Kelulut Pelawan Merah menyediakan dua jenis varian rasa yaitu rasa Pahit dan Manis sedikit asam (ciri khas Madu Kelulut) dan semua Madu Kelulut yang dijual sudah diturunkan kadar airnya bahkan lebih tinggi dari Standar Nasional Indonesia (SNI).
SNI 2018 kadar air untuk Madu Kelulut yaitu maksimal 27,5% sedangkan kadar air Madu Kelulut Pelawan Merah kisaran 24% sampai 25 %. Penurunan kadar air pada Madu Kelulut Pelawan Merah menggunakan tehnik yang sudah disesuaikan dan tidak akan merusak enzim dan zat lainnya yang terkandung di dalam Madu Kelulut.
Leave a Reply