Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Hingga Juli 2021 beberapa kegiatan penanganan Covid-19 di Bangka Selatan belum dilakukan pembayaran karena Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan masih melakukan refocusing, sehingga dana di Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) masih berubah-ubah.
Padahal diketahui, Pemerintah telah mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19 tahun 2021 sebesar Rp 24 miliar atau senilai 8 persen dari alokasi dana pusat baik dana alokasi khusus (DAK) maupun dana alokasi umum (DAU).
“Total keseluruhan dana Covid-19 Basel ada sekitar Rp 24 M, itu termasuk dana pemulihan ekonomi. Memang beberapa kegiatan belum anggarannya belum cair, karena masih refocusing dan DPA masih berubah-ubah. Tapi mudah-mudahan mulai hari ini, minggu ini kegiatan penanganan Covid-19 sudah ada yang dicairkan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Selatan, Supriyadi saat mendampingi Kapolres Basel AKBP Joko Isnawan memantau ruang isolasi khusus Polres Basel.
Tak hanya itu, ia juga menuturkan insentif penanganan Covid-19 bagi tenaga kesehatan Bangka Selatan juga diketahui molor. Menurut dia dokumen pengajuan baru dilakukan ditambah para tenaga kesehatan saat kemarin-kemarin belum mengajukan pemberkasan.
“Insentif baru mulai kita jalankan kalau DPA sudah fix ada, tetapi pengajuan baru dilakukan dan kita tidak menghambat. Memang untuk pelayanan kesehatan Covid-19 ini teman-teman tenaga kesehatan belum mengajukan baru sekarang ini diajukan,” sebutnya.
Dijelaskan dia, untuk pengajuan anggaran insentif saat ini di RSUD Basel sebesar Rp 1,5 miliar, Laboratorium Rp 230 juta dan puskesmas sekitar Rp 500 juta.
“Untuk total insentif penanganan Covid-19 ada sekitar Rp 3,5 miliar dan kita minta pengajuan tadi ada sekitar Rp 2,2 miliar,” terangya. (Pra)