Prosesi Pemakaman 2 Jenazah Covid-19 Tanpa Dibantu Tim Satgas Basel, Jubir: Miss Komunikasi, Tak Akan Terulang Kembali


Oleh: Nopranda Putra

TOBOALI, LASPELA – Ditengah melonjaknya kasus Positif Covid-19, Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan tengah berupaya  untuk menangani penanggulangan Covid-19.

Kendati demikian, realita di lapangan masih ada pasien Covid-19 yang meninggal dunia dimakamkan dengan tidak sesuai SOP penanganan Covid-19.

Pada pekan ini, ada dua pasien Covid-19 dan sudah meninggal dunia harus dimakamkan oleh warga, yakni inisial Z dan LSK. Bahkan pada prosesi pemakaman juga dibantu oleh pihak Kepolisian resor Bangka Selatan dan Yayasan Dharma Bhakti Toboali.

Budi salah satu pengurus Yayasan Dharma Bhakti Toboali yang juga hadir pada saat pemakaman Jenazah Covid-19 mengatakan saat pasien dinyatakan meninggal dunia, jenazah diantarkan oleh mobil Ambulance RSUD Basel dan hanya dibawa oleh satu orang sopir saja.

” Kita sempat menghubungi pihak Satgas Covid-19 Basel, namun tidak dijawab dan akhirnya kita dari pihak yayasan yang memakamkan jenazah, ” katanya.

Bahkan, pihaknya meminta baju Hazmat untuk memakamkan jenazah melalui Kepala Seksi Kematian Yayasan kepada RSUD Basel.

” Kita diberi baju Hazmat sebanyak lima stel, sehabis itu kita langsung memakamkan jenazah, ” katanya.

Menurutnya, dikarenakan keterbatasan orang yang memakamkan serta tidak ada petugas Satgas Covid-19 tentu pada saat memakamkan jenazah mengalami kesulitan. Tak hanya itu, pihaknya juga kesulitan memakamkan jenazah karena tidak tahu teknis memakamkan jenazah yang terkonfirmasi Positif Covid-19.

” Jika jenazah biasa, banyak orang yang membatu memakamkannya, namun ini Jenazah yang positif Covid-19, jadi hanya berlima yang memakamkannya, Sebelumnya memang ada jenazah positif Covid-19 juga, namun saat itu ada pihak petugas Covid-19 yang turut membantu dan mengarahkan, namun untuk kali ini tidak ada sama sekali, ” ujarnya.

Sementara juru bicara Satgas Covid-19 Basel, Supriyadi mengatakan kejadian ini hanya miskomunikasi saja dan tidak akan terulang lagi.

“Ini hanya miskomunikasi dan baru pertama kali terjadi. Kedepan kejadian ini tidak akan terulang kembali, ” katanya, Kamis, 15 Juli 2021.

Menurut dia, sebagai jubir Satgas Covid-19 pun tidak dihubungi dari pihak Rumah Sakit maupun Yayasan.Yang terpenting adalah jenazah itu dimakamkan sesuai protokol Covid-19.

” Gotong royong juga, tidak hanya Satgas yang bertugas untuk memakamkan.Satgas sudah menyiapkan baju hazmat sebagai Alat Pelindung Diri (APD) dalam rangka pemakaman itu.Artinya siapapun yang memakamkan baik Satgas maupun Yayasan sudah memenuhi kaedah protokol kesehatan didalam pemakaman jenazah pasien covid-19, ” katanya. (Pra)