PANGKALPINANG, LASPELA – Pada periode Semester I 2021, fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai alat kebijakan counter cyclical dalam rangka menahan perlambatan perekonomian akibat pandemi Covid-19 masih terus dilakukan oleh pemerintah, baik secara regional maupun secara nasional.
Dalam rangka proses evaluasi belanja APBN tersebut, Kanwil DJPb Provinsi Bangka Belitung telah melakukan kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran untuk periode Juni 2021.
Kegiatan tersebut diikuti oleh sejumlah satuan kerja Kementerian Negara/ Lembaga (K/L) yang mempunyai alokasi pagu di atas Rp5 miliar, antara lain satuan kerja lingkup Mahkamah Agung, Kementerian Pertanian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Polri
Dikatakan Kepala Kanwil DJPb Babel, Fahma Sari Fatma, sampai dengan minggu ketiga bulan Juni 2021, realisasi belanja K/L di Babel telah mencapai 1.145,4 milliar atau sebesar 40% dari total pagu K/L sebesar Rp2.862,6 milliar. Angka tersebut persis pada angka target realisasi anggaran semester I.
“Namun demikian, satuan kerja tetap didorong untuk mempercepat pengajuan tahihan APBN-nya di sisa hari semester I ini. Hal ini ditujukan untuk menjaga kecepatan aktivitas perekonomian masyarakat,” kata Fahma dalam rilis, Selasa (29/6/2021).
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, kinerja realisasi anggaran pada periode semester I tahun 2021 jauh lebih baik dari beberapa tahun sebelumnya. Padahal pada periode tersebut, terdapat beberapa proses realokasi dan refocussing anggaran secara nasional yang dilakukan oleh K/L secara terpusat dalam rangka penanganan Covid-19.
“Lancarnya penyaluran Tunjangan Hari Raya serta Gaji Ketiga Belas menjadi salah satu kontributor ketercapaian realisasi anggaran. Namun demikian, koordinasi yang intens antara satuan kerja dengan eselon I nya, serta kolaborasi antara satuan kerja dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan KPPN terkait, juga menjadi faktor kunci percepatan pelaksanaan pada periode ini,” sebutnya.
Lanjut Fahma, langkah-langkah strategis pelaksanaan anggaran tahun 2021 yang telah disosialisasikan pada awal tahun anggaran dilaksanakan dengan baik oleh satuan kerja K/L, khususnya satuan kerja yang mempunyai alokasi belanja modal fisik yang besar.
“Salah satu dampak yang terlihat nyata adalah capaian realisasi belanja modal pada tahun ini telah mencapai 29,1%. Nilai tersebut mengalami peningkatan yang signifikan dari pada tahun tahun sebelumnya,” jelasnya.
Ia menyebutkan, karakteristik belanja modal yang membutuhkan proses lelang terlebih dahulu dan pembayarannya baru dilakukan setelah termin pekerjaan diselesaikan memang menjadi tantangan khusus bagi pencapaian tingkat realisasi anggaran yang ditargetkan.
Akan tetapi, pada awal tahun 2021, keberhasilan melakuan salah satu langkah strategis percepatan anggaran yang berupa lelang dini pada akhir tahun anggaran 2020, menjadi salah satu kunci percepatan realisasi anggaran belanja modal.
“Namun demikian, ketercapaian target realisasi anggaran semester I tahun 2021 tersebut harus tetap dikawal dengan baik oleh berbagai pihak yang terlibat, termasuk oleh masyarakat yang menjadi penerima manfaat utama belanja pemerintah. Kondisi pandemi yang masih dinamis tetap menjadi perhatian khusus agar pelaksanaan kegiatan pemerintah di sisa tahun,” tutupnya.rill/(wa)