Penggiat Budaya Desa Rajik Sebut Tari Tigel Diambil dari Bahasa Sekak dan Kental Akan Mistis


Oleh: Nopranda Putra



SIMPANGRIMBA, LASPELA -Penggiat budaya di Desa Rajik, Kecamatan Simpang Rimba, Kabupaten Bangka Selatan, Sumardoni mengatakan Tari Tigel diambil dari bahasa sekak yang artinya segala hal yang bersifat negatif sehingga proses tari ini mengandung unsur mistis.

Ia mengungkapkan, Tari Tigel diambil dari bahasa suku sekak yang berarti penipu, pemabuk dan yang hal-hal yang bersifat negatif, sehingga memiliki sihir dan kekuatan gaib.

“Tari Tigel ini sendiri diambil dari bahasa sekak yang artinya penipu, pemabuk, dan segala hal yang bersifat negatif, keyakinan orang-orang terdahulu bahwa orang yang pernah singgah atau belajar dari sekak pasti memiliki sihir dan kekuatan gaib, oleh sebab itu tari ini mengandung unsur mistis diprosesnya,” kata Sumardoni beberapa waktu lalu.

Selain itu, kata dia Tari Tigel ini juga atas kebiasaan para lanon atau perompak dulu yang melakukan pesta dan hiburan pada saat tertentu.

“Tari Tigel juga merupakan kebiasaan para lanon atau perompak dulu yang melakukan pesta dan hiburan pada saat tertentu,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan bersama tim dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Siset dan Tekhnologi melakukan verifikasi Warisan Budaya Tak Benda Nasional di Desa Rajik Kecamatan Simpang Rimba Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung, Rabu, 23 Juni 2021 kemarin.

Tujuan kedatangan tim verifikasi untuk mengali berbagai informasi dari berbagai sumber tentang Tari Tigel yang merupakan sebuah tarian lama yang sudah menjadi seni tradisi yang turun temurun dilestarikan di Desa Rajik sebagai tari yang dikenal berbau mistis. (Pra)