Gubernur: Latihan Jalak Sakti dan Harda Maruta tahun 2021 di Belitung Beri Multiplier Effect

BUDING, LASPELA – Multiplier effect (efek ganda) dari pelaksanaan kegiatan Nasional di Bangka Belitung (Babel) sangat besar ketika Babel sebagai tuan rumah, terlebih jika pemerintah setempat bisa mengkolaborasikan kegiatan-kegiatan ini.

“Jangan dianggap kecil karena bahkan hal kecil bisa membuat Babel menjadi besar,” kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Gubernur Erzaldi dalam menanggapi efek dari pelaksanaan kegiatan latihan Jalak Sakti dan Harda Maruta antar Satuan Jajaran Koops AU I dan Wing I Paskhas, Senin (14/6/2021).

Latihan ini dilakukan setiap tahun, merupakan latihan gabungan yang cukup besar. Kegiatan latihan gabungan ini dilaksanakan mulai 14-15 Juni 2021 di Air Wepon Range (AWR) Lanud H. AS. Hanandjoedin, Desa Buding Panjang, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur.

“Di samping meningkatkan profesionalisme TNI AU, Belitung dan Belitung Timur tentunya juga akan lebih berkembang lagi ketika fasilitas kesatuan dan latihan di AWR Buding ini ditingkatkan,” ungkapnya dihadapan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KASAU) dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

Dikatakan Gubernur Erzaldi, dapat dilihat ketika para tamu dari TNI AU dan Kemenhan RI datang dan berlatih, masyarakat bisa melihat secara langsung, dan efeknya daerah menjadi kedatangan banyak tamu. Selain rencana-rencana lanjutan yang akan dilakukan TNI AU terhadap Lanud ASH.

Sebagaimana diketahui, pasca Covid-19 pemerintah terus berupaya meningkatkan kedatangan tamu karena Belitung juga merupakan target destinasi pariwisata nasional.

“Dengan kedatangan mereka, daerah kita ramai dan secara otomatis para tamu akan mengeksplor daerah kita sekaligus promosi daerah pariwisata. Gaung Belitong UNESCO Global Geopark semakin meluas,” jelasnya mengingatkan masyarakat.

Terlebih latihan ini dibarengi dengan lomba menembak internasional jarak jauh. KASAU beserta jajarannya sudah berada di Pulau Belitung sehari sebelumnya untuk mengikuti perlombaan ini, mengingat Marsekal TNI Fadjar Prasetyo juga salah satu anggota yang membidangi tehnik menembak reaksi cepat jarak jauh di Perbakin.

Pada kesempatan ini, dijelaskan KASAU Fadjar terkait peremajaan Alutsista AU bahwa, wewenang ini ada pada Kemenhan RI. Kami hanya mengajukan keperluan dan persyaratan yang dibutuhkan yang sesuai dengan yang sudah ada dan kebutuhan tersebut sudah diperkirakan. Termasuk bagaimana rencana pengembangan Lanud ASH.

Dalam latihan hari ini salah satu pesawat yang digunakan merupakan pesawat baru dengan tipe F16 ELMU, F16 YD dan sudah menunjukkan hasilnya yang sangat tepat.

Latihan ini bertahap, bertingkat, dan berlanjut. Dari latihan perorangan, satuan, antar satuan dan antar Kotama hingga Angkasa Yudha dan latihan gabungan yang waktunya sudah terjadwal.

“Memang sedikit tertunda karena pandemi Covid-19 tetapi, kita tetap harus melaksanakan,” ungkap KASAU Fadjar.

Pemilihan Lanud ASH adalah karena cukup ideal, bisa melakukan penembakan menggunakan peluru tajam, lokasinya aman, tidak dekat dengan penduduk dan cukup dekat dengan bandara dan juga beberapa bandara-bandara di sekitar.

“Kami bersyukur bisa berkunjung ke Babel khususnya Pulau Belitung, selain mendukung program latihan Koops AU, kami juga sangat terkesan dengan Pulau ini,” tutupnya.rill/(wa)