TANJUNGPANDAN, LASPELA – Dalam kerukunan, perempuan menjadi tokoh sentral dalam keluarga, tokoh yang dapat memberikan perspektif penting, khususnya kepada anak-anak yang akan menjadi generasi penerus.
“Perempuan punya kekuatan, yakni ‘Hidup Perempuan’ ungkap Melati Erzaldi, Istri Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, menyemangati peserta saat menjadi narasumber dalam Dialog Bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Belitung, Sabtu (03/04/2021), di Fairfield by Marriott Belitung.
Diakui Melati Erzaldi bahwa dirinya terkesima dengan FKUB Belitung atas kerukunannya. Terbukti berbagai suku, agama, dan ras bisa berkumpul hari ini untuk berdialog, dengan mengangkat tema ‘Peran Moderasi Beragama sebagai Perekat Kerukunan Umat Beragama’ di Kabupaten Belitung.
FKUB Belitung terbilang cukup aktif, kegiatan kali ini merupakan yang kedua dilakukan. Salah satu prestasinya bahkan cukup membanggakan, yaitu menjadi daerah terbaik dalam membina kerukunan umat beragama di tahun 2018, walau di tahun-tahun berikutnya sedikit menurun karena beberapa isu nasional.
Fokus pada peran perempuan, Melati Erzadi menyuarakan tentang Penguatan Peran Perempuan dalam Kerukunan Umat Beragama.
Dikatakannya, Perempuan harus cerdas, memiliki literasi, menunjukkan pada dunia bahwa perempuan setara dan bisa bermitra dengan laki-laki.
“Jangan melimitkan diri, inilah bentuk apresiasi tinggi bagi diri sendiri sebagai perempuan,” pungkasnya.
Melati Erzaldi dikenal memiliki energi positif yang mampu ditularkan kepada lingkungan sekitar. Terlebih kepada sang suami yang terus didukung kinerjanya dalam memimpin Bangka Belitung.
Lebih jauh, dirinya mengakui tidak suka membahas terkait perbedaan. Akan tetapi lebih senang bersama-sama melakukan banyak hal positif dan saling melengkapi.
Melati Erzaldi juga berbagi pengalaman pribadi kepada peserta perempuan yang hadir dalam forum ini. Dirinya bercerita banyak hal tentang gotong royong, kepedulian, serta kerukunan yang didapatkannya dari keluarga Bapak Rosman Johan.
“Saya bersyukur menjadi bagian dari keluarga besar mertua saya, Bapak Rosman Johan dan masyarakat Bangka Belitung,” kenangnya.
Di Babel, Melati Erzaldi mengaku dirinya mendapatkan realita kehidupan bertoleransi seperti dalam pelajaran PMP atau PPKN di bangku sekolah.
“Hidup saling bertoleransi saya terapkan kepada anak-anak saya. Anak-anak tidak boleh membedakan, tidak boleh ada SARA dalam pergaulan mereka,” ujarnya.
Diakhir dialog, Melati Erzaldi berpesan agar bahagia terlahir sebagai perempuan, karena perempuan itu mulia, penebar kebaikan dan sumber keberkahan.
Turut hadir dalam dialog ini, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Belitung, Fedi Maulanda, Kepala Kantor Perwakilan Kementerian Agama, H. Masdar Nawawi, Ketua FKUB Belitung, Rahmansya, Ketua DPRD Belitung, Vina, dan peserta dari masyarakat berbagai golongan.rill/(wa)