ALOBI Foundation-PT Timah Pelihara Buaya yang Berkonflik dengan Manusia

PANGKALPINANG, LASPELA – Lembaga Konservasi Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) ALOBI di Kawasan Kampoeng Reklamasi Air Jangkang bekerjasama dengan PT Timah Tbk merawat sebanyak 31 ekor buaya di kolong penangkaran buaya, guna melakukan rehabilitasi satwa.

“Saat ini ada 31 ekor buaya yang sedang dirawat di PPS ALOBI Air Jangkang, umumnya buaya yang ada di PPS merupakan buaya yang berkonflik dengan masyarakat” kata Manager PPS ALobi Foundation, Endy Yusuf , Selasa (23/3/2021).

Dikatakan Endy, pihaknya sengaja membuat kandang buaya ini sebagai upaya penanggulangan pertama untuk menangani konflik buaya dan manusia. Namun, ini hanya bersifat sementara.

“Zona pelepasliaran buaya ini memang sulit untuk ditetapkan, karena menimbang daerah aliran sungai kita banyak aktivitas masyarakat,” ujarnya.

Lanjut Endy, karena itu pihaknya masih menunggu penetapan dari Pemerintah tentang zona kawasan buaya sebagai tempat pelepasliaran buaya.

“Ini yang masih kita tunggu dari pemerintah daerah dan Pemerintah Pusat yang sedang mengkaji lokasi pelepasliaran buaya,” jelasnya.

Menurut Endy, saat ini pihaknya tidak bisa lagi menampung buaya lebih lama pasalnya sudah terbatas tempatnya.

“Yang menjadi kendala saat ini, kita (PPS ALOBI-red) tidak bisa menampung banyak buaya disini mengingat kandang yang terlalu kecil hanya berukuran 40×40 ini hanya bisa menampung sebanyak 40 ekor buaya saja,” ungkapnya.

Endy berharap kepada PT Timah membuat penangkaran buaya yang bisa menampung lebih banyak lagi buaya untuk menangani konflik buaya.

“Karena hanya ini solusi yang bisa dilakukan kedepan. Kita berharap PT Timah nantinya bisa membuat penangkaran buaya untuk menangani konflik buaya dan manusia sehingga nanti bisa untuk membantu penangkaran, karena memang belum punya tempat pelepasliaran,” tutur Endy.

Dia menambahkan, selain merawat buaya, ALOBI Foundation bekerjasama dengan PT Timah untuk mengelola PPS yang menangani ratusan satwa yang direhabilitasi dalam 36 kandang.

“Berdasarkan data Februari lalu saat ini ALOBI sedang merehabilitasi 98 satwa dengan 41 jenis satwa dalam beberapa katagori seperti unggas, primata dan mamalia,” tutupnya.(wa)