PANGKALPINANG, LASPELA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (BanggaKencana) Tingkat Provinsi Bangka Belitung Tahun 2021, di Kantor BKKBN Babel, Selasa (23/2/2021).
Rakorda tersebut mengusung tema “Meningkatkan Upaya dan Strategi Dalam Rangka Percepatan Implementasi Program Banggakencana Melalui Peran Lintas Sektor di Masa Pandemi Covid-19”.
“Saya berharap agar melalui Rakorda ini dapat lebih meningkatkan koordinasi , keterpaduan, komitmen dan dukungan baik dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota, maupun seluruh mitra kerja dalam menerapkan berbagai kebijakan dan strategi program BanggaKencana si seluruh wilayah, terutama di wilayah-wilayah yang tingkat capaian program Banggakencananya belum optimal,” kata Gubernur Babel Erzaldi Rosman dalam hal ini disampaikan Kepala DP3ACSKB Babel, Susanti.
Dalam sambutannya, Susanti mengatakan program BanggaKencana harus terintegrasi dan bersinergi dalam program prioritas pembangunan nasional maupun di daerah, terutama pada era desentralisasi ini, dukungan pemerintah daerah mutlak diperlukan.
“Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota harus dapat menjabarkan arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana ke dalam RPJMD dan RKPD di daerah masing-masing,” ujarnya.
Dia menjelaskan, melalui integrasi program BanggaKencana di Kampung KB dalam penanganan stunting dan penurunan angka kemiskinan merupakan salah satu wujud nyata membangun dari pinggiran. Tentu ini semuan bukan tanggungjawab BKKBN saja, melainkan tanggungjawab semua sektor pembangunan secara berjenjang yang terkait dengan masalah yang ada di wilayah kampung KB termasuk stunting.
Mengingat proporsi PLJB yang ada sekarang tidak dapat menjangkau atau memenuhi seluruh wilayah kerja yang ada, untuk itu perlu dilakukan peningkatan kompetensi dan kinerja petugas lini lapangan untuk pemerataan akses dan percepatan keberhasilan program BanggaKencana.
“Maka itu diharapkan bupati/walikota untuk dapat melakukan pengadaan tenaga honor lepas penyuluh lapangan keluarga berencana untuk memenuhi kebutuhan di wilayah masing-masing, karena sesuai Surat Edaran Gubernur Nomor 800/0129/DP3ACSKB mengenai Rekrutmen Tenaga Honor Lepas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana di Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” tutur Susanti.
Ia menambahkan, walaupun keberhasilan dan pencapaian program BanggaKencana telah diraih tetap sinergitas harus terus diutamakan, bukan hanya dengan pemerintah daerah saja, tetapi yang fokus perhatian juga sangat penting dalam memberikan dilini bahwa yakni pelayanan kepada masyarakat secara utuh.
“Melalui Rakorda ini saya mengajak pihak terkait bersama-sama kita berkomitmen untuk mengimplementasikan arah kebijakan dan pengembangan kegiatan prioritas program BanggaKencana, serta memperkuat sinergitas lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah, dan dengan seluruh mitra kerja baik itu para tokoh agama, tokoh masyarakat dan berbagai organisasi kemasyarakatan lainnya, sehingga apa yang menjadi tujuan utama dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas di Babel,” pungkasnya.
Sementara, Kepala BKKBN Babel Fazar Supriadi Sentosa mengatakan, tujuan kegiatan rakorda ini diantaranya, pembahasan rencana kerja/ rencana aksi dalam pencapaian quick win dan kegiatan prioritas program BanggaKencana tahun 2021, pembahasan strategi program dan kegiatan prioritas BanggaKencana dalam mendukung upaya pencapaian agenda pembangunan nasional serta meningkatkan semangat dan kualitas kinerja para pengelola dan pelaksana program yang optimal dengan rebranding BanggaKencana.
“Melalui Rakorda ini kita mengevaluasi kegiatan ditahun lalu dan apa rencana yang akan dilakukan di tahun ini. Apa yang menjadi kendala di tahun sebelumnya, sehingga pihaknya bisa laksanakan program-program di tahun 2021 ini,” jelasnya.
“Terutama di tahun 2020 banyak yang belum tercapai termasuk peserta KB baru yakni hanya mencapai 51,65 persen dan ini sangat jauh dari target kita yakni 40.141 akseptor,” ungkapnya.
Fazar menambahkan, tahun 2021 ini BKKBN Babel optimis untuk peserta KB baru bisa tercapai dibandingkan tahun sebelumnya.(wa)