“Kelima pilar dalam pembangunan melebur dalam inovasi ini. Yakni, yang pertama ada pemerintah kabupaten Bangka pemangku kebijakan serta penyedia Sarana dan prasarana. Kedua, pelaku usaha melalui program Csr perusahaan. Ketiga, akademisi yang telah melakukan penelitian dan sebagai contoh,” ungkap Mulkan usai menerima penghargaan.
“Kemudian ada masyarakat sebagai pelaku dalam pilar ke empat dan terakhir adalah media sebagai pusat informasi yang menyebarkan inovasi ini,” jelas Mulkan.
Inovasi Abang Timah untuk Bu Disa ini sudah diaplikasikan di lahan persawahan kawasan Sinar Jaya Jelutung, Kecamatan Sungailiat. Bahkan, sudah memproduksi padi dengan hasil panen perdana yang sangat memuaskan. Yakni, dengan produktivitas sebanyak 5,1 ton/ hektar gabah kering pada panen tahun 2020. Dan dikembangkan di beberapa daerah lain di Kabupaten Bangka.
Sehingga, meningkatnya hasil komoditi pertanian asli Kabupaten Bangka yang berimbas pada ketahanan pangan Kabupaten Bangka. Kemudian dilakukan pula dengan ternak sapi dan pula tanaman sayur mayur.
Leave a Reply