PUDING BESAR, LASPELA – Komunitas pecinta lingkungan yang terhimpun dalam Bangka Flora Society (BFS) bersama Sahabat Alam Sungai Upang dan masyarakat melakukan aksi pelepasliaran satwa lutung di wilayah konservasi anggrek Sungai Upang Desa Tanah Bawah.
Sebanyak 16 ekor lutung dilepasliarkan agar dapat menempati pulau yang telah ditanami ratusan tanaman anggrek tersebut. Hewan tersebut didapatkan dari warga yang berhasil menangkap di areal perkebunan milik masyarakat.
Salah satu warga, Baka menyampaikan kehadiran lutung-lutung di areal perkebunan mereka kerap meresahkan masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan hewan tersebut kerap menganggu tanaman yang ada di kebun masyarakat.
“Lutung ini sering menggali tanaman ubi masyarakat. Bahkan berbagai tanaman lain seperti pisang, kacang, mentimun habis dimakan karena jumlahnya juga banyak,” ungkap Baka.
Dengan alasan tersebut, dirinya mengajak maayarakat lain untuk membuat jebakan untuk menangkap hewan yang telah meresahkan masyarakat tersebut. Dengan menggunakan perangkap terbuat dari kayu serta umpan buah-buahan, belasan lutung dapat terjebak dan tertangkap.
“Lutung yang kami dapatkan ini tidak tau mau kami apakan. Sehingga kami berinisiasi untuk menyerahkan kepada BFS untuk dilepas di areal yang tidak mengganggu,” tuturnya.
Menyikapi hal tersebut Ketua BFS, Dian Rosa Anggraeni sangat mengapresiasi atas tindakan masyarakat. Hal ini menandakan kesadaran masyarakat untuk melestarikan lingkungan semakin tinggi.
“Kita sangat apresiasi kepada warga yang sadar menyerahkan satwa liar guna dilepasliarkan di kawasan konservasi. Kami sangat membuka ruang bagi masyarakat lainnya apabila mendapatkan hewan lainnya untuk bersama melepasliarkannya,” ungkap Dian. (mah)