Oleh: Nopranda Putra
*Kementan RI Butuh 5,8 juta hektar
TOBOALI, LASPELA – Kementerian Pertanian (Kementan) RI akan melakukan inseksifikasi pertanian dalam penguatan ketahanan pangan secara nasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo usai melakukan panen raya di area persawahan desa Rias, kecamatan Toboali, kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung, Jum’at (7/8) sore.
“Kita akan tingkatkan atau melakukan inseksifikasi pertanian khususnya pada ketahanan pangan. Ada 30 ribu hektar lahan di Basel yang selama ini tidak masuk pada hitungan Kementerian Pertanian,” kata Syahrul didampingi Gubernur Babel dan Bupati Basel.
Diungkapkan dia, pada musim tanam dua ini, Kementan RI akan menanam diatas 5,8 juta hektar dan berharap ada 17 Provinsi se Indonesia, termasuk Provinsi Babel jadi pilihan Kementan RI. Untuk Babel saja, Gubernur Babel dan Bupati Basel mempersiapkan sampai 30 ribu hektar
“Musim tanam kedua kita menanam diatas 5,8 juta hektar, kita berharap ada 17 provinsi jadi pilihan Kementan termasuk Babel untuk mendorong kita, Babel saja pak Gubernur dan Bupati mempersiapkan sampai 30 ribu hektar dan akan menjadi penguatan pangan,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Presiden dan Menteri Keuangan dan Menteri Perekonomian telah menyetujui untuk intervensi pupuk lebih banyak lagi. “Rapat bersama dengan Wapres, Menkeu dan Menko sudah setuju untuk kita coba intervensi pupuk lebih banyak lagi, tentunya membutuhkan data data yang lebih akurat lagi,” ujarnya.
Menurut dia, tingkat produktivitas pertanian di Babel masih minim. Jika dilihat antara 4-5 ton per hektar nya. Hal itu bisa disebabkan kadar keasaman tanah atau Ph nya masih dibawah 5.
“Kalau dilihat sampai panen bisa antara 4-5 ton dan Ph nya tadi saya ukur sendiri dan Ph masih dibawah 5. Itu tanda intervensi pupuk masih harus dilakukan varitas tertentu serta harus kita siapkan,” tukasnya.
Dengan demikian, kalau semua ini disiapkan dengan budidaya yang tepat oleh petani. Tapi, harus ditraining lebih baik untuk menggunakan mekanisasi maka bisa capai 6-7 ton per hektar.
“Kalau itu terealisasi sampai bunga bunga bank yang terpakai bisa dihitungkan secara matang dan lancar,” terangnya. (Pra)