Penangkapan Buaya Sepanjang 4,8 Meter Gegerkan Warga Kayu Besi

PUDING BESAR, LASPELA — Warga Desa Kayu Besi dihebohkan dengan penangkapan buaya sepanjang 4,8 meter di aliran sungai perbatasan Desa Sempan, Kecamatan Pemali dengan Desa Kayu Besi, Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka.

Teknik penangkapan buaya tersebut menggunakan pancing buaya menggunakan media rotan dan tali kulit kayu dengan umpan kera.

Iskanta, Warga Desa Kayu Besi yang juga merupakan salah satu anggota tim pancing buaya mengatakan bahwa batas waktu pemancingan buaya tidak lebih dari tiga hari.

“Untuk memancing buaya ini, butuh waktu tiga hari. Kena atau tidak buayanya kalau sudah lewat batas waktu pancing harus diangkat. Buaya yang kita dapat ini pada hari kedua malam,” ungkapnya, Selasa (4/8/2020).

Ia juga mengatakan jika memancing buaya tidak seperti memancing ikan pada umumnya, namun, kata Iskanta, ada bantuan dari paranormal.

“Memancing buaya ini kita dibantu paranormal, teknik memancing pun bukan seperti pancing ikan. Kita gunakan rotan, tali kulit kayu, dan umpannya pakai kera,” terangnya.

Setelah pancing dimakan buaya, tim membutuhkan waktu sekitar 1 jam agar buaya bisa naik ke daratan.

“Butuh waktu 1 jam evakuasi buaya tersebut naik ke darat. Kita juga menyiapkan dua perahu,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Kayu Besi, Rasidi mengatakan untuk tidak selanjutnya masih menunggu keputusan dari pihak para normal.

“Pemerintah Desa masih menunggu keputusan paranormal. Mengingat operasi pemancing masih dilakukan mencari buaya lain yang sering menganggu warga,” kata Rasidi.

Demi keselamatan warga, Rasidi mengatakan akan terus memberikan support kepada para tim pemancing buaya untuk menangkap buaya lainnya.

“Setahu saya sudah banyak warga Desa Kayu Besi hampir menjadi korban ganasnya buaya di aliran sungai. Pada prinsipnya kita mendukung proses pemancingan buaya ini,” tutupnya. (mah)

Leave a Reply

zh-CNenides