Oleh: Nopranda Putra
*Bertema “Pernikahan Impian Sempurnakan Diri Wujudkan Mimpi”
PULAU BESAR, LASPELA – Sebanyak 13 mahasiswa IAIN Syekh Abdurrahman Siddiq Bangka Belitung melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Panca Tunggal, Kecamatan Pulau Besar, Kabupaten Bangka Selatan.
Salah satu kegiatan mahasiswa KKN Panca Tunggal ini adalah menggelar seminar pra nikah yang dilakukan di Balai Pertemuan Desa Panca Tunggal, Minggu (15/3).
Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama antara dr H Achmad Husaini Hazir, SpOG dari RSUP Soekarno dengan mahasiswa KKN Panca Tunggal IAIN Syech Abdurrahman Siddiq dalam rangka memberikan pemahaman terkait pencegahan serta dampak dari pernikahan usia dini khususnya bagi para pelajar SMA dan pemuda.
Kegiatan yang mengusung tema “Pernikahan Impian Sempurnakan Diri Wujudkan Mimpi” ini diikuti oleh siswa/i SMA dan SMK Negeri 1 Pulau Besar dan karang taruna Desa Panca Tunggal dengan mendatangkan dua narasumber yakni dari dosen IAIN SAS Babel Wahyu Kurniawan M Psi serta dr H Achmad Husaini Hazir SpOG dari RSUP Soekarno.
Dalam penyampaiannya, dr H Achmad Husaini Hazir, SpOG mengatakan bahwa pernikahan di usia dini akan memberikan dampak negatif pada kesehatan mental atau psikologis pasangan maupun anak.
“Pernikahan usia dini jika dilakukan, beban psikologisnya belum siap, sehingga akan menimbulkan rentannya perceraian, serta Ketidakstabilan emosi pada remaja juga dapat menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” kata Achmad.
Ia juga menjelaskan kehamilan pada usia dini penuh resiko, selain itu janin dari ibu tersebut juga beresiko mengalami masalah kesehatan, seperti kelahiran prematur dan juga mengalami stunting bahkan penurunan kemampuan kognitif.
“Karena usia 15 sampai 16 tahun adalah masa pengembangan sel-sel yang ada di dalam rahim, jika pernikahan di usia dini dilakukan maka akan mempercepat infeksi dan mengalami stunting,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua pelaksana kegiatan Muhammad Amir menambahkan kegiatan tersebut adalah salah satu langkah dalam membantu pemerintah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan terhadap para pemuda khususnya desa Panca Tunggal tentang bahayanya pernikahan usia dini.
“Dengan adanya kgiatan ini para pemuda panca tunggal khususnya bisa memahami dan mempersiapkan langkah yang baik dalam melaksanakan pernikahan persiapan baik secara materil, konektif maupun spiritual atau keagamaan. Kami berharap agar kedepan kegiatan ini dapat terus berlanjut,” tandasnya.
Sedangkan Kepala Desa Panca Tunggal, Maman sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut, pihaknya berharap agar kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat khususnya bagi para kaula muda Desa Panca Tunggal.
“Kegiatan seminar pra nikah ini baru pertama kali dilaksanakan di Desa Panca Tunggal, karena biasanya hanya dilakukan untuk orang yang akan menikah saja dan itu biasanya di KUA, tentunya kami dari Pemerintah Desa Panca Tunggal mengucapkan terimakasih banyak atas digelarnya seminar pra nikah ini,” pungkas Maman. (Pra)
Leave a Reply