Kapolda Babel bersama Bupati Ibnu Sepakat Tangkal Radikalisme

KOBA, LASPELA– Bupati Bangka Tengah (Bateng), H Ibnu Saleh, bersama dengan Kapolda Provinsi Bangka Belitung (Babel), Brigjen Pol Anang Syarif Hidayat, mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Serba Guna (GSG) Pemkab Bateng, dengan tema Upaya Menangkal Paham Radikalisme dan Intoleransi di Wilayah Selawang Segantang Guna Terciptanya Situasi Aman, Tertib, dan Kondusif.

Dalam sambutannya, Bupati Ibnu mengatakan bahwa radikalisme dan intoleransi adalah perbuatan yang tak hanya meruntuhkan sendi- sendi kehidupan bangsa dan negara saja, namun juga bisa mencerai beraikan NKRI yang sudah diperjuangkan dengan darah dan keringat  para pahlawan bangsa ini.

Bupati Ibnu mengungkapkan bahwa pemerintah sangat mendukung kegiatan diskusi- diskusi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman akan pentingnya nilai- nilai persatuan dan kesatuan bangsa.

“Alhamdulillah, hal ini membuktikan jika masyarakat Provinsi Babel pada umumnya dan Kabupaten Bateng pada khususnya cinta akan kedamaian, kesatuan, dan persatuan bangsa,” kata Ibnu, Rabu (11/3/2020).

Ibnu berharap kegiatan FGD ini dapat menambah wawasan dan keilmuan masyarakat dalam menangkal paham radikalisme dan intoleransi, dan Ibnu berpesan apabila seandainya ke depan ada yang menemukan paham- paham radikalisme dan intoleransi berkembang di masyarakat yang berpotensi mengarah pada perbuatan negatif, Ibnu mengajak siapapun untuk melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib. 

Selanjutnya, Kapolda Babel, Brigjen Pol Anang Syarif Hidayat, dalam sambutannya menyampaikan bahwa masalah radikalisme dan terorisme sejatinya tidak pernah surut, sehingga menurutnya upaya- upaya untuk menangkal hal tersebut harus tetap rutin dilaksanakan.

Menurut Anang, penyebab tumbuhnya radikalisme dan terorisme adalah pemahaman akan keyakinan yang sempit, serta sempitnya wawasan, sehingga hal tersebut memyebabkan seseorang dapat dengan mudah terpapar paham- paham negatif.

Brigjen Pol Anang mengungkapkan bahwa sesungguhnya sampai saat ini, di Provinsi Babel belum ada ancaman paham- paham radikalisme, karena menurutnya masyarakat Babel sudah terbiasa hidup rukun dan damai di tengah perbedaan.

“Kita tidak boleh lengah dan terlena, tindakan preventif harus tetap dilakukan, contohnya dengan melakukan kegiatan FGD ini,” sebut Anang.(*)