Muntok Merupakan Kota Destinasi Sejarah

Oleh : Wina Destika

MUNTOK, LASPELA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bangka Barat, M. Toha mengapresiasi apa yang telah dilakukan PT Timah bagi masyarakat Muntok sejak bertahun-tahun. Dimana kehadiran PT Timah sudah menjadi bagian dari masyarakat dalam beberapa lini kehidupan.

Ia mencontohkan, dari bidang pendidikan masyarakat yang kurang mampu mendapatkan beasiswa pendidikan dari PT Timah. Bahkan ada beberapa bangunan sekolah yang dulunya milik PT Timah, kini telah dihibahkan.

“SMPN 3 Muntok itu dulunya punya Timah, lalu dihibahkan sekarang jadi sekolah. Layanan kesehatan juga diberikan bagi masyarakat yang kurang mampu,” katanya, Rabu (29/1/2019).

Tak hanya itu, Ia menyampaikan perusahaan plat merah itu juga kerap memberikan bantuan keagaamaan kepada rumah ibadah di Bangka Barat. Penyerapan tenaga kerja lokal, karena dalam proses bisnisnya PT Timah melibatkan banyak pekerja.

“Manfaat PT Timah banyak menyerap tenaga kerja, meskipun enggak semua orang Mentok kerja disitu. Membantu masyarakat miskin, bantu-bantu rumah ibadah disini dan lainnya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Ia menambahkan yang terasa betul hingga saat ini ialah kehadiran Museum Timah Indonesia (MTI) Muntok yang dikelola PT Timah namun telah menjadi kebanggan orang Muntok sebagai salah satu destinasi wisata sejarah timah dan Muntok.

“Museum itu kita rasakan sekali hingga saat ini, banyak orang datang ke Muntok untuk ke Museum Timah dan Psanggarahan, ini mendukung pariwisata juga, karena menjadi destinasi bagi masyarakat,” ucapnya.

Kepala Museum Timah Indonesia (MTI) Muntok, Fakhrizal Abu Bakar mengatakan, saat ini MTI Muntok memang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan tidak hanya bagi wisatawan namun juga tamu-tamu dari pemerintah daerah.

Ia menyebutkan, dalam satu bulan MTI Muntok dikunjungi sekitar dua ribu wisatawan domestik, nusantara dan mancanegara. Pada hari-hari libur jumlah kunjungan biasanya jauh lebih meningkat.

MTI Muntok kata dia, tidak hanya menampilkan tentang sejarah pertimahan saja, namun juga menampilkan sejarah kota Muntok, kerajinan Muntok, dan kebudayaan Muntok, Sejarah Perang Dunia ke Dua dan Pengasingan Bung Karno .

“Kita juga bekerjasama dengan pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pariwisata Bangka Barat yang kita sinergikan kalau mereka punya tamu mereka bawa kesini, program-program pariwisata juga kita dukung dengan Museum yang kita miliki, banyak tamu penting pemerintah daerah yang di bawa kesini dan kalau ada kunjungan pasti juga diarahkan ke Museum,” tutupnya.rill/(wa)