Anggaran Menurun, Pemkab Bangka Akui Kesulitan Atasi Rusaknya Jalan Penghubung Sungailiat – Bakam

SUNGAILIAT, LASPELA –– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka mengaku kesulitan untuk memperbaiki jalan yang menghubungkan Sungailiat ke kecamatan Bakam. Terlebih lagi jalan dengan panjang lebih dari 30 km tersebut tiap tahun selalu mengalami kerusakan.

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bangka, Panca Pujayadi mengatakan hampir tiap tahun pihaknya selalu menganggarkan untuk perbaikan dan pemeliharaan jalan Sungailiat-Bakam.

“Setiap tahun kita anggarkan miliaran tapi tahun ini tidak ada karena memang anggaran kita tahun ini sedikit. Tahun lalu sudah kita perbaiki secara bertahap dari Sungailiat hingga ke Tutut dan Penyamun,” ungkapnya, Selasa (28/1/2020).

Ia juga menyatakan dari sisi anggaran pihak PU Bangka tahun ini tidak mendapatkan dana bantuan arus bawah (daba) dari Propinsi.

“Tahun ini kita memang kesulitan karena daba kita tidak dapat, DID cuma 38 miliar kalau tahun lalu 59 miliar, DAK 20,8 miliar. Dana ini dibagi lagi buat kegiatan lainnya jadi tidak mungkin kita alihkan untuk jalan Sungailiat-Bakam,” terang Panca.

Panca juga mengaku sebelumnya DPU Bangka sudah beberapa kali mengajukan agar jalan tersebut diambil alih ke provinsi sehingga dapat mengurangi beban daerah, namun hingga saat ini belum ada tanggapan.

“Kita sudah lima kali ajukan biar diambil alih provinsi terakhir november 2019 lalu tapi belum ada jawaban. Kalau kita paksakan pakai PAD kita tidak mungkin karena untuk satu kilometer saja bisa lebih dari satu miliar, kalau lobang sedikit-sedikit masih bisa kita perbaiki,” sebutnya.

Sering Dilewati Kendaraan Bertonase Besar

Rusaknya jalan Sungailiat-Bakam diakibatkan banyaknya kendaraan bermuatan berat yang melintas. Jalan yang dibangun oleh pemerintah daerah tersebut sejatinya hanya bisa dilalui oleh kendaraan berkapasitas delapan ton saja.

“Kapasitas jalan ini hanya untuk delapan ton tapi nyatanya yang lewat 12 sampai 15 ton, otomatis jalan yang bisa untuk empat sampai lima tahun jadi berkurang satu tahun saja sudah hancur,” ungkap Panca.

Banyaknya perusahaan dan perkebunan sawit di sepanjang jalan tersebut menjadi salah satu penyebab berkurangnya umur jalan Sungailiat-Bakam.

“Disanakan banyak pabrik dan kebun sawit, belum lagi tambang timahnya. Kita sering pantau, kalau malam banyak kendaraan yang bawa alat berat,” tambahnya.

Ia meminta agar pihak perusahaan bisa turut membantu dalam perbaikan jalan tersebut melalui sistem CSR.

“Kita sudah usulkan ke Bupati agar buat pertemuan dengan perusahaan agar bisa membantu dengan sistem CSR namun hingga saat belum ada tanggapan,” pungkas Panca.(mah)