SUNGAILIAT, LASPELA — Perguruan Silat Pulau Kelapa menilai kinerja Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kabupaten Bangka kurang aktif beberapa tahun terakhir ini. Bahkan perguruan ini pun mengadukan hal tersebut ke gedung DPRD Bangka, Jumat (10/1/2020).
Pembina Perguruan Silat Pulau Kelapa, Budi Firmansyah mewakili Dedi Suitadi ketua Perguruan mengatakan bahwa IPSI Bangka selama dua tahun kebelakang vakum dan tidak ada kegiatan apapun.
“Pencak silat itu kan bukan hanya olahraga tetapi juga termasuk budaya, pendidikan, spiritual dan banyak hal lainnya. Selama dua tahun ini IPSI sedang vakum jadi memang tidak ada event atau perlombaan apapun. Untuk itu kami berharap melalui pak Mendra selaku wakil DRPD Bangka untuk menyampaikan aspirasi kita dan juga kedepan jika ada event-event baik yang sifatnya daerah atau nasional kita minta untuk dilibatkan,” jelasnya.
Budi juga menegaskan bahwa pencak silat merupakan budaya lokal yang wajib untuk dilestarikan dan dijaga keutuhannya. Selama ini yang diperhatikan pemerintah hanya aspek olahraganya saja namun jarang memandang aspek budayanya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa semua biaya kegiatan Perguruan Silat Pulau Kelapa selama ini hanya mengandalkan dana dari hasil sumbangan anggota yang nilainya tidak seberapa.
“Di samping itu kan untuk pengembangan-pengembangan kita termasuk untuk kebutuhan yang selama ini kita lakukan secara mandiri melalui bantuan – bantuan dari swadaya, sumbangan dari para senior dan iuran murid yang alakadarnya dan kita hidup dari situ. Kami harapkan kedepan agar ada solusi yang lebih baik lah, sesuai yang disarankan oleh pak Mendra tadi agar perguruan ini didaftarkan ke badan hukum agar tercantum di akta notaris sehingga bisa mendapatkan bantuan yang layak,” harapnya.
Sementara itu, Mendra Kurniawan selaku Wakil Ketua I DPRD Bangka menyambut baik keluhan yang disampaikan. Menurut Mendra dengan adanya keluhan ini justru membuat terang benderang atas apa yang sebenarnya terjadi di kepengurusan IPSI Bangka.
Mendra juga meminta agar semua stakeholder terkait ikut berperan aktif dalam menjaga pelestarian budaya pencak silat tersebut. Termasuk mengharapkan Pemda mengakomodir kepentingan pencak silat bukan hanya sebatas olahraga namun lebih daripada itu sebagai salah satu penarik wisatawan untuk berkunjung ke Bangka.
“Jadi semua stakeholder harus bersinergi dan berperan, mungkin ini saatnya kita mengangkat budaya lokal dan bukan berarti kita anti budaya luar, tetapi yang baru silaturahmi ke kita ini budaya silat mungkin kedepan adalagi budaya- budaya lainnya yang datang kesini,” imbuhnya.(mah)