Oleh : Wina Destika
JAKARTA, LASPELA – Kembali, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi daerah bakal calon penerima Anugerah Revolusi Mental dari Pemerintah Pusat.
Berkenaan dengan hal itu, Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman, diberikan kesempatan untuk memaparkan sejumlah Program untuk mendukung Gerakan Nasional Revolusi Mental tersebut.
Dihadapan Tim Juri dari Kementerian Koordinator (Kemenko) Pembangunan Manusia dan Kebudayan (PMK), yang terdiri dari Arif Budimanta (Stafsus Presiden), Marbawi GTN GNRM, Mohammad Sobari GTN GNRM, Nyoman Swida Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK, dan ALfredo Sani Fenat Plt. Asdep Nilai & Kreativitas Budaya Kemenko PMK, Gubernur Erzaldi memaparkan sejumlah Program yang telah dan sedang dilaksanakan oleh Pemprov Bangka Belitung.
Program dimaksud dikatakan Erzaldi, diantaranya, memberikan sertifikat halal terhadap Produk-produk UMKM di Bangka Belitung. Ini dilakukan, untuk mengembangkan sayap produk UMKM Bangka Belitung hingga ke mancanegara.
“Berkenaan dengan produk yang telah bersertifikat halal ini, insya Allah minggu depan saya ke Jeddah, Arab Saudi, untuk ikut konvensi dengan distributor Lada. Dimana Lada Bangka Belitung mau masuk ke sana dan disertifikatkan halal. Jadi, nanti tahun depan orang yang umroh atau haji sudah bisa mendapatkan Lada Babel di Jeddah,” ujarnya.
Pemprov Bangka Belitung, juga ada yang namanya Program Digital Entrepreneur. “Digital Entrepreneur ini, kita merekrut milenial-milenial yang ada di Bangka Belitung sekaligus merekrut UMKM kita untuk ikut Program Digital Entrepreneur. Melalui Program ini, kita menciptakan dan mendorong anak-anak muda kita turun berbisnis dan menciptakan lapangan pekerjaan,” jelas Erzaldi.
“Kita rubah mindset mereka (kelompok milenial-red), hanya bermodalkan satu handphone, mereka menjadi marketing. Selanjutnya, kalau sudah menjadi marketing yang handal diharapkan mereka bisa menciptkan produk-produk, tentunya dibantu oleh instrukrur-instruktur yang handal. Sekarang jumlah peserta Digital Entrepreneur ini meningkat. Karena kita melakukan ini dengan berbagai level,” tambahnya.
Selanjutnya, dipaparkan Erzaldi, Pemprov Bangka Belitung dibawah kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Abdul Fatah, juga telah memiliki Program Berkah mart. “Program ini, kita ingin masyarakat memperoleh harga yang ideal. Membuat distributor sentralnya itu dikontrol oleh Pemprov Bangka Belitung secara khusus. Melalui BUMD Pemprov, mereka bekerja dengan retail-retail besar yang ada di Jakarta. Tetapi kuncinya, setelah membeli dalam jumlah yang besar tentunya harga tersebut akan lebih murah,” urai Erzaldi.
“Kami pun menyiapkan gudang yang sangat besar agar produk-produk Berkah Mart itu, menjadi aman. Diyakinkan yang dijual di Berkah Mart memang murah dibanding dengan yang dijual di toko-toko lainnya,” timpal Erzaldi.
Nanti, sambung Erzaldi, kartu miskin yang diterbitkan Pemerintah Pusat, bisa membeli di Berkah Mart dengan dikunci. “Kita bekerja sama dengan BRI. Dan BRI pun bisa menjadikan ini sebagai unit cash. Jadi, kalau orang mau mengambil uang tidak ada ATM, bisa mengambil uang disini (Berkah Mart-red),” kata Erzaldi .
Tak sebatas itu, untuk Program Berkah Mart ini, masih dipaparkan Erzaldi kepada Tim Kemenko PMK, pada Tahun 2020, Berkah Mart akan di link kan dengan penataniagaan lada. Untuk Lada dari petani bisa dijual di Berkah Mart. “Kenapa kita melakukan itu? Sebab, Lada Bangka Belitung ada problem, harganya dibeli di masyarakat murah, sementara orang mengekspornya mahal. Ini dilakukan oleh eksportir-eksportir yang nakal,” ungkapnya.
Kedepan, lanjut dia, untuk masalah Lada ini, sedang dibuatkan tata niaganya yang baik melibatkan eksportir, dan akan dilakukan satu pintu ekspor lada ini.
Program lainnya, dikatakan Erzaldi, Pemprov Bangka Belitung juga mendorong komunitas-komunitas untuk melakukan pengelolaan dalam penanganan sampah, termasuk bekerja sama dengan PT PLN.
Selain itu, ada pula Program Pemeliharaan Adat Istiadat di Bangka Belitung. Menurut Erzaldi, saat ini, harminisasi agama dan etnis di Bangka Belitung terbaik di Indonesia.
Yang lainnya, Program Natak Kampung setiap Jumat, yang dimulai dari subuh, hingga maghrib mengaji. Melalui Natak Kampung ini, diungkapkan Gubernur, permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat dapat diurai.
“Kami juga ada program pemberian bibit lada gratis sebanyak 500 batang untuk 1 KK per tahun, berikut pupuk dan junjung gratis. Ini dilakukan untuk mengembalikan kejayaan Lada Bangka Belitung. Harapan kami harga akan naik,” terang Erzaldi.
Di Program lain, Pemprov Bangka Belitung mentargetkan swasembada pangan, Sapi Potong. “Untuk beras, hingga saat ini, kami baru bisa memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar 20 persen, sedangkan 80 persen lainnya masih didatangkan dari luar Bangka Belitung. Jadi, kami targetkan pada 2022 pemenuhan beras sudah terpenuhi sebesar 50, 23 persen,” tegas Gubernur optimis.
Program lain, disebutkan Erzaldi, menekankan pada Kampung KB. “Inilah program yang sangat koordinatif antar OPD. Harapannya melalui Kampung KB ini menjadi keluarga sehat, keluarga kuat,” pungkasnya.
Erzaldi berharap, apa yang dipaparkan ini, mendapat sumbang saran dari Tim Juri Kemenko PMK, untuk perbaikan ke depan.
Usai mendengarkan paparan di Gedung Kemenko PMK, Tim Juri Kemenko PMK, menyambut baik Program-program strategis yang dilakukan oleh Gubernur Erzaldi.
Pada kesempatan itu, Tim Penilai dari Kemenko PMK hanya bertanya sedikit, seperti, apakah Program-program yang dilaksanakan hanya didukung oleh APBD Pemprov Bangka Belitung atau juga melibatkan APBD Kabupaten/Kota.
Berkenaan dengan Anugerah Revolusi Mental yang akan diberikan Presiden Jokowi itu, hanya Gubernur Bangka Belitung satu satunya Gubernur di Indonesia yang hadir secara langsung untuk mempresentasikan upaya – upaya yang telah dilakukan demi mencapai aspek – aspek pokok dalam Gerakan Revolusi Mental, seperti Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Bersatu, dan Gerakan Indonesia Mandiri.rill/(wa)