DBD Melanda Desa Juru Seberang, Menyerang Banyak Balita

Oleh: Andini Dwi Hasanah

TANJUNGPANDAN, LASPELA– Sekretaris Daerah Juru Seberang Mulyadi Chandra mengakui masyarakat di daerahnya saat ini banyak yang menderita penyakit Demam Berdarah (DBD), Selasa (12/11/2019).

Bahkah dikatakannya, saat ini setidaknya sudah ada dua masyarakat yang meninggal dunia karena diakibatkan penyakit DBD tersebut.

“Dari Dinas Kesehatan juga sudah melakukan sosialisasi dan bahkan turun ke lapangan, memberikan Abate dan menguras bak-bak atau tong-tong yang ada terisi air yang tergenang. Kamek sebagai pemerintah desa juak la menyurati kepada RT/RW agar gotong royong untuk membersihkan tong-tong tadi,” ujar Mulyadi.

Sayangnya diakui Mulyadi, masih kurangnya partisipasi dari masyarakat Desa Juru Seberang untuk melalukan gotong royong tersebut. Ini terbukti masih tingginya semak belukar yang ada di dekat pemukiman warga serta saluran air yang masih belum di bersihkan.

Dari Dinas Kesehatan Belitung juga sudah pernah melakukan fogging, bahkan sudah sampai lima kali. Tetapi efek dari fogging sendiri masih belum terlalu terasa karena masih banyaknya korban yang menderita DBD.

“Kami selaku pemerintah desa sangat terpukul juga dengan musibah ini, karena kami ini manusie dak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa sosialisasi gitu ajak. Dan pihak puskesmas juga, karena itu tugas mereka mungkin merasa dak berhasil, gitu juga kami,” tuturnya.

Dikatakan Mulyadi, untuk jumlah total yang terkena DBD di Desa Juru Seberang masih belum diketahui, tetapi yang terbanyak adalah anak Balita dan anak yang masih mengeyam di sekolah dasar. Dan untuk wilayah yang paling banyak terkena adalah RT.5. (din)