Bupati Belitung Inginkan Cabang AirNav Indonesia Ada Di Belitung

Oleh: Andini Dwi Hasanah

TANJUNGPANDAN, LASPELA– Bupati Belitung Sahani Saleh (Sanem) menginginkan Cabang Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia) ada di Belitung. AirNav sendiri bergerak dibidang layanan navigasi penerbangan, Minggu (20/10/2019).

Sahani Saleh (Sanem) dalam sambutan pada acara pemberian bantuan dari AirNav kepada HKm Juru Seberang Bersatu (Gusong Bugis)mengatakan, Bandara Hanandjoeddin itu adalah bandara internasional dan bandara itu lebih aktif dari pada bandara yang ada di Pangkalpinang, maka semestinya Bandara Hanandjoeddin bukan lagi cabang pembantu dari AirNav.

“kalau tadi di sini (Belitung) hanya sebagai cabang pembantu, tapi urusan bandara justru Belitung yang lebih dominan (lebih ramai) karena bandara Belitung bandara internasional dan belitung masuk 10 Bali baru yang saat ini support pariwisata, karena itulah cabangnya itu nanti kalau bisa pindah saja ke Belitung,” pinta Sanem.

Menanggpi Hal itu, General Manager AirNav Cabang Pangkalpinang Agus Istiarno mengatakan hal tersebut sebenarnya tidak terlalu berpengaruh untuk pelayanan penerbangan saat di udara.

“Ini sebetulnya, korelasinya tidak terlalu signifikan, karena ketika pesawat terbang meninggalkan bandara di atas itu kami memberlakukan sama. Di atas itu satu ruang udara melayani semua pesawat, mau pesawat domestik, mau pesawat internasional kami berikan pelayanan sama,” ujar Agus.

Agus juga mengatakan, untuk perubahan tersebut pasti akan melalui evaluasi, sertifikat dan lain-lain yang akan memakan waktu yang cukup panjang.

Ditambahkan juga oleh Agus, untuk bandara bisa dikatakan menjadi bandara internasional, harus memiliki fasilitas yang memadai. Seperti pemadam kebakaran, pengisian bahan bakar, rumah sakit dan lain-lain.

“Untuk bisa bersatus internasional, saya hanya bisa mengatakan bahwa itu berkaitan erat dengan fasilitas bandar udara. Kalau bandar udara itu memungkinkan semuanya, bisa menyelenggarakan CIQ (Custom, Immigration, Quarantine) maka dia bisa menjadi internasional dan juga harus di support dengan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya,” tutur Agus. (din)