Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan (Basel) melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Basel belum menemukan ataupun aduan masyarakat terkait beredarnya obat palsu di Kabupaten Basel.
Kepala DKPPKB Basel, Supriyadi mengatakan untuk di Basel belum ada indikasi beredarnya obat palsu yang dijual di apotik maupun di Puskesmas di Basel yang telah terjadi di sejumlah kota di Indonesia.
“Sampai sekarang belum ada indikasi beredarnya obat palsu yang ditemukan di kota Tangerang beberapa waktu lalu,” kata Supriyadi kepada wartawan, Kamis (29/8).
Kendati demikian, tim Dari Dinkes Basel akan tetap melakukan pengecekan berkala ke setiap RSUD, Puskesmas dan apotik-apotik di Basel untuk memastikan obat palsu tersebut tidak beredar di Basel.
“Masih aman, tim Dinkes dalam hal ini seksi farmasi selalu melakukan monitoring ke apotik dan Puskesmas untuk memastikan obat palsu tidak beredar di Basel,” tukasnya.
Apabila menemukan obat palsu, untuk segera laporkan ke petugas medis atau mendatangi kantor Dinkes Basel agar tim farmasi Dinkes Basel segera turun untuk lakukan pengecekan.
Selain itu, ia juga menghimbau kepada apotik apotik, puskesmas dan masyarakat untuk membeli obat-obatan di distributor resmi dengan kelegalan hukumnya jelas dan teregister di Dinkes maupun Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Bangka Belitung.
“Himbauannya adalah untuk membeli obat obat kepada distributor obat yang resmi atau pada pedagang besar farmasi (PBF) resmi, cek waktu masa berlakunya obat jangan yang pendek atau bahkan sudah habis dan juga lihat kemasan luarnya jangan ada yang rusak,” imbaunya. (Pra)