Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA– Diperkirakan seluas 600 hektar tanaman padi di Desa Rias SPA, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) disinyalir terancam gagal panen. Pasalnya, saat ini sudah memasuki musim kemarau panjang.
Menurut Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sepakat Jaya, kekeringan area persawahan padi seluas 600 hektar padi diakibatkan kekurangan bahan baku air.
“Saat ini sekitar 600 hektar padi mengalami kekeringan akibat kekurangan air dikarenakan musim kemarau mengurangi debit air di sumber perairan persawahan,” katanya, Rabu (21/8).
Menurut dia, kekurangan air di area persawahan tersebut merupakan ancaman bagi ratusan petani yang dalam waktu dekat ini akan melangsungkan panen raya.
“Persawahan tersebut mengandalkan tiga sumber air yakni yang utama bendungan mentukul, kolong pumpung dan kolong yamin. Namun kolong yamin saat ini sudah mengalami kekeringan,” sebutnya.
Selain itu, ia juga menambahkan kekeringan air di sebagian area persawahan SPA tersebut dikarenakan kolong yamin sudah kering total.
“Jadi sebagian persawahan SPA mengandalkan kolong pumpung yang saat ini sedang proses normalisasi, itu saja masih menggunakan pompa untuk mengaliri sebagian sawah, sebagiannya lagi sudah tak mampu di aliri,” pungkasnya.
Patkul (60), salah satu petani padi yang mengalami kekeringan mengatakan, saat ini puluhan petak sawah miliknya mengalami kekurangan air, hingga padi tersebut hanya akan bisa bertahan 1 minggu dari sekarang.
“Sawah saya kering sudah 2 minggu ini, jadi kalau jangka 3 hari ini tidak bisa mengaliri air kesawah, padinya mati dan gagal panen. Klo dihitung kerugian saya Rp 8 juta / hektar,” ujarnya. (Pra)
Leave a Reply