Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Melukis tudung saji masuk dalam rangkaian kegiatan Calender of Event (CoE) Pariwisata TCOF season 4.
Kali ini lomba melukis tudung saji mengusung tema Ragam Hias Budaya, Flora dan Fauna Daerah Bangka Selatan (Basel).
Lomba Melukis Tudung Saji digelar di kawasan Sport Center Junjung Besaoh Toboali, Basel, Jumat (26/7) dengan memperebutkan total hadiah Rp 12.000.000,-.
Melukis tudung saji adalah melukis penutup makanan yang dianyam yang terbuat dari daun mengkuang atau pandan hutan, kebanyakan masyarakat masa kini terutama kaum melayu menggunakan tudung saji untuk menutup dan melindungi makanan dari lalat dan sebagainya.
Tudung saji tidak hanya menjadi benda yang dipakai untuk menutup makanan, akan tetapi bagi masyarakat Bangka Selatan khususnya memiliki filosofinya sendiri sebagai bentuk perlindungan dari Allah SWT.
Selain itu, juga merupakan sebuah simbol tradisi kemasyarakatan, keagamaan dan semangat gotong royong.
Ketua Pelaksana, Riki Setiawan mengatakan tujuan diadakan lomba tersebut adalah sebagai wadah bagi para seniman untuk mengaplikasikan seni mereka.
“Dengan durasi selama 5 jam, kriteria penilaiannya berdasarkan kesesuaian tema, kreatifitas dan inovatif motif, kombinasi warna dan implementasi desain, kerapian dan kebersihan,” kata dia, Jumat (26/7).
Ia juga menuturkan tema Ragam Budaya difokuskan menggambarkan keanekaragaman budaya dan wisata khususnya yang ada di Bumi Junjung Besaoh, kecuali bagi peserta yang berasal dari luar Basel.
“Pada lomba kali ini, setiap orang melukis 1 buah tudung saji saja, hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang melukis 3 buah tudung saji pada setiap grup,” pungkasnya.
Adapun peserta diikuti 46 orang yang terdiri dari kalangan pelajar, ibu rumah tangga bahkan seniman turut mengikuti lomba lukis tudung saji ini.
Pada hari ketiga, Sabtu (27/7), Rangkaian kegiatan TCOF season 4 yakni Zumba Party, Toboali Food Street Festival, Habang Band Festival, Bike Packer tour de Habank, Bakar Otak- otak dan Lomba Mancing. (Pra)