Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA -Wakil Gubernur (Wagub) Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Abdul Fatah, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penyelenggaraan Angkutan Laut Mudik Lebaran 1440 H/2019 M, di Ruang Tanjung Pendem Kantor Gubernur, Pangkalpinang, Kamis (9/5/2019).
Hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Babel, Tajuddin, dan dari Dinas Perhubungan se-Babel, Lanal Babel, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, PT. Pelni, PT. Pelindo II, ASDP, Angkasa Pura II, serta Pimpinan Angkutan Kapal dan Maskapai Penerbangan.
Dalam hal ini, Wagub Abdul Fatah mengatakan, mudik sebagai fenomena untuk merayakan Idul Fitri di kampung halaman pada tahun 2019 ini, berbeda dari tahun sebelumnya. Walaupun harga tiket pesawat yang menjadi pilihan utama masyarakat pemudik pada tahun 2018 mengalami peningkatan saat lebaran, tetapi tidak begitu signifikan.
Tetapi, hingga kini, di level Kementerian Perhubungan masih terus membicarakan mengenai upaya penurunan harga tiket, dan belum menemukan hasilnya. “Daripada menunggu hasil keputusan itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel berupaya mencari solusi lain, yaitu menyediakan angkutan laut,” kata Wagub.
Saat ini, dijelaskan Wagub, Pemprov Babel telah berupaya dengan mengirimkan surat baik ke Kementerian Perhubungan maupun KSAL untuk meminta agar penambahan kapasitas maupun jadwal Angkutan Laut.
“Bukan hanya itu, kita juga dalam pertemuan itu, meminta penjelasan kondisi dan apa saja yang harus dilakukan dari seluruh peserta yang hadir,” ujarnya.
Seluruh masukan ini, diharapkan Wagub, untuk ditindaklanjuti, agar Babel siap dalam menghadapi lonjakan arus mudik tahun 2019 ini.
Kepala Dinas Perhubungan Babel, KA Tajudin menyampaikan, momentum lebaran adalah momentum yang dinantikan oleh masyarakat secara keseluruhan di Indonesia, tidak terkecuali Babel, dimana perkembangan mudik ke Babel tidak kalah ramainya dengan daerah lain.
Persoalan mudik di Tahun 2019 ini, dikatakannya, kondisi harga tiket pesawat yang hingga saat ini masih tinggi, dan kemungkinan alternatif yang akan digunakan oleh masyarakat Babel adalah dengan menggunakan angkutan kapal.
“Hari ini, akan dilakukan upaya antisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan arus mudik dengan menggunakan Kapal ini,” ucapnya.
Dilaporkannya juga, fasilitas kapal yang mengangkut penumpang khususnya dari Jakarta ke Babel sangat terbatas. “Oleh sebab itu, dengan pertemuan ini, diharapkan dapat mendapat solusi untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang diperkirakan mulai terjadi pada H-15,” tutur Tajuddin.
Salah seorang peserta perwakilan dari PT. Bukit Merapin Nusantara Line Pangkalpinang, Darmawati menyampaikan, pihaknya selama ini memiliki 4 buah armada kapal yang beroperasi di Pelabuhan Pangkalbalam, yaitu KM Srikandi Line dengan kapasitas 340 penumpang, KM Sawita 176, KM Salvia 277, KM Star Belitung 260.
Namun, dikatakannya, KM Srikandi Line pada tanggal 25 Mei ini, tidak bisa beroperasi karena harus dilakukan perawatan rutin.
“Dalam menghadapi arus mudik lebaran ini, saya sarankan, dari Kementerian Perhubungan diatur penambahan kapasitas dari masing – masing armada 20 persen,” jelasnya.
Darmawati menambahkan, Pihaknya meminta kebijakan melalui Pemprov Babel agar penambahan kapasitas ini, lebih sekitar 40 atau 50 persen, karena seluruh perlengkapan dan alat keselamatan mencukupi dari hal itu.(wa)