Oleh : Nopranda Putra
*Pelaku Usaha Tidak Peduli
TOBOALI, LASPELA– Kepala Desa Bukit Terap, Askandi kecewa atas seringnya keluar masuk alat berat excavator di desa nya itu. Pasalnya, excavator tersebut telah merusak Jalan Usaha Tani (JUT) yang saat inikondisinya semakin memprihatinkan.
Aktivitas tambang yang diduga ilegal itu, berada di Dusun Terap RT 07, Desa Bukit Terap, Kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan.
Ironinya, jalan usaha tani yang dibangun pada tahun 2015 sepanjang kurang lebih 1 kilometer tersebut menggunakan anggaran desa dan kini dalam kondisi rusak akibat sering dilalui kendaraan alat berat jenis excavator.
” kondisinya sudah banyak rusak karena sering dilalui kendaraan alat berat dan saya sudah sering menerima keluhan masyrakat petani yang melalui jalan itu,” kata Askandi ketika ditemui wartawan di Kediamannya, Kamis (21/3).
Askandi menuturkan, dirinya sebagai pemimpin Desa setempat sudah menindaklanjuti perihal itu. Upaya yang pernah ia lakukan dengan cara memanggil para pelaku tambang.
“Sampai saat ini sudah dua kali saya panggil tapi tidak juga diperbaiki. Saya tidak melarang tapi saya minta tolong diperbaiki, karena jalan ini dibangun bukan untuk dirusak,” tegas Askandi.
Ia mengaku tidak mengetahui siapa pengusaha alat berat yang kerap memasuki kawasan setempat. Hanya saja ia mengatakan bahwa, kawasan setempat memang banyak aktvitas tambang pasir timah, dan alat berat yang hilir mudik melalui jalan usaha tani itu digunakan untuk pembukaan lahan tambang pasir timah.
“Yang punya siapa (alat berat) tidak tau juga, hanya memang keluar masuk disitu karena banyak tambang timah,” ungkapnya.
Ia berharap tak ada lagi kendaraan alat berat yang melalui jalan usaha tani, selain merugikan negara juga merugikan petani yang menggantungkan jalan tersebut untuk pergi berkebun.
“Kalau dibiarkan terus kerusakan pasti semakin parah lagi, sekali lagi pemerintah bangun jalan ini untuk kemudahan petani bukan malah untuk dirusak dengan kendaraan alat berat untuk aktivitas tambang,” tukasnya.(pra)