Rangkaian HUT Basel ke 16, Bupati Minta Gali Potensi Lokal di Simpang Rimba

Oleh : Nopranda Putra

TOBOALI, LASPELA – Pemerintah kabupaten Bangka Selatan (Basel) kembali menggelarkan rangkaian Hari jadi Basel ke 16, setelah sebelumnya dilaksanakan di kecamatan Lepar Pongok.

Acara hari jdi kali ini dilaksanakan di kecamatan Simpang Rimba, dengan icon “Ngarak Gasing Kayu dan Ketupat Gong” pada Selasa (26/2).

Turut hadir, Bupati Basel Drs. H. Justiar Noer, Plh. Sekda Basel Agus Pratomo, Ketua TP PKK Basel Ekawati Justiar, Forkopimda Basel, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Bupati Basel, Drs. H. Justiar Noer mengatakan kegiatan acara hari jadi di setiap kecamatan di Basel dilakukan untuk memberi semangat kerja bagi masyarakat, sehingga terwujudnya Basel yang mandiri, maju, sejahtera dan berdaya saing.

“Semua itu bisa kita dapatkan melalui kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal daerah yang berdaya saing dengan pelayanan publik yang profesional berteknologi informasi dan tata pemerintahan yang baik,” kata Bupati, Selasa (26/2).

Mewujudkan itu, kata Bupati tidak semudah dipikirkan akan tetapi perlunya peran serta partisipasi, sinergitas dan integrasi dari semua pihak dan komponen masyarakat.

“Alhamdulillah berkat usaha kita bersama, kabupaten yang kita cintai ini telah banyak mengalami peningkatan pembangunan dari segala sektor,” tukasnya.

Ia menambahkan, untuk memaksimalkan peningkatan itu, maka perlu mengembangkan potensi ekonomi lokal dan investasi daerah.

“Kita bisa melalui kawasan ekonomi produksi, pengembangan sentra-sentra produksi berbasis agro dan minapolitan sesuai penataan ruang,” ujarnya.

Lebih lanjut, menurutnya Pemda Basel terus menggali potensi unggulan yang ada di setiap kecamatan di Basel.

“Di kecamatan Simpang Rimba kita ketahui memiliki banyak potensi, baik bidang pertanian lada, karet, sawit maupun peternakan sapi, ikan, udang,” tandasnya.

Selain itu, lanjut Bupati ada juga dalam pariwisata, kecamatan Simpang Rimba memiliki wisata alam, sejarah dan budaya.

“Potensi wisata alam ada bukit nenek, pantai batu bedaun, budaya ada ngarak gasing kayu dan ngarak ketupat gong, untuk sejarah ada festival batin tikal,” ucapnya.