Bambang Patijaya: Pameran Desain Komunitas Bads di Pangkalpinang Berkelas

PANGKALPINANG, LASPELA – Komunitas Bangka Design Squad (Bads) untuk pertama kalinya menggelar pameran desain di Tins Plaza, Pangkalpinang. Pameran ini mengambil tema ‘Kota di Bangka Belitung’.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bangka Belitung (Babel) Bambang Patijaya (BPJ) mengemukakan event pameran desain ini kreatif. Mereka menyalurkan hasil karyanya kemudian dipamerkan untuk khalayak.

“Cuma yang dibutuhkan anak muda komunitas Bads ini adalah ajang perlombaan, sehingga mereka bisa menuangkan kreatifitas secara lebih maksimal dan bersungguh-sungguh,” ujarnya di Pangkalpinang, Sabtu (23/2/2019).

Diungkapkan Bambang, bahwa dunia desain sudah melekat pada komunitas ini. Bagi mereka bukan soal hadiahnya, tetapi soal tampilnya.

Tadi ketika mengelilingi area pameran, ada beberapa karya cukup berkelas salah satunya karya dari Arjun asal Sungailiat yang berjudul ‘Kami Menyerah’, tentang pencemaran lingkungan di laut.

Dalam desain menggambarkan seekor Octopus (Gurita) sebagai perwakilan para hewan laut mengeluarkan salah satu tentaclenya. Gurita itu keluar dari permukaan air sambil memegang bendera putih, sebagai tanda menyerah terhadap kondisi laut akibat ulah manusia.

“Terdapat sampah-sampah bertebaran, dibuang hingga sampai ke laut, yang merusak kondisi lautan dan asap pabrik yang mengakibatkan polusi udara,” jelas Bambang.

Kemudian lanjutnya, ada juga karya dari Bayu asal Pangkalpinang berjudul ‘Apatis’, mengisahkan bagaimana kritik terhadap sikap pemuda yang apatis (acuh tak acuh alias cuek).

“Narasinya pedes. Seorang pemuda yang apatis dalam semua hal, mereka tidak bisa dipaksa. Tapi merekalah masa depan, karena perubahan tak pernah di wakili oleh kaum tua,” kata BPJ sapaan akrabnya.

Satu hal lagi, berhubung ini event pertama komunitas Bads, Bambang Patijaya pun berharap komunitas ini rutin menggelar event positif seperti ini.

“Saya harap mereka sering menggelarnya ya, supaya anak-anak muda kita khususnya di Bangka Belitung ini lebih terpacu lagi menuangkan kreatifitasnya,” ia menuturkan.

Sementara Pengurus Komunitas Bangka Design Squad (Bads) Vinsensius Rudi menambahkan sesungguhnya komunitas Bads ini, dibentuk sebagai tempat menaungi pemuda di bidang desain.

“Komunitas ini sebagai wadah design-design muda untuk berkarya. Semoga bisa memicu menggerakkan semangat anak-anak muda untuk belajar bersama,” sebutnya.

Meski pertama kali digelar, pameran desain diharapkan menjadi langkah awal pergerakan seni design di Babel sehingga lebih maju dan terbuka. Anggotanya pu. gabungan terdiri dari pekerja kantoran, freelance dari Kabupaten/kota di Bangka.

“Kita berharap seni design di Babel berguna bagi temen-temen yang berkarya dan kreatifitas. Tadi juga pak Bambang menyarankan pameran ini ke depannya harus menjadi ajang perlombaan dan berani tampil,” katanya.

Diketahui pameran desain dari komunitas Bangka Design Squad (Bads) digelar selama tiga hari dimulai pada 22-24 Februari 2019. Hari ini ada workshop, sharing session, music dan besok ada open discuss, pemilihan karya terbaik dan closing.(Tim/*)