Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mulyono Susanto menyampaikan program satu rumah satu Jumantik (Juru Pemantau Jentik) guna menggalakkan program PSN.
“Kita utamakan PSN daripada fogging, karena fogging kita lakukan apabila dalam satu daerah ada ditemukan DBD dan tidak hanya satu orang, kemudian ditemukan jentik. Kita tetap utamakan PSN,” kata Mulyono kepada wartawan di ruangan kerjanya, Jumat (8/02/2019).
Ia menjelaskan PSN dilakukan untuk mengantisipasi terserang Demam Berdarah Dengue (DBD), pihaknya menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“PSN dapat dilakukan dengan cara menguras bak atau tempat penampungan air minimal tiga kali sehari,” ujarnya.
Mulyono memaparkan bahwa satu rumah satu Jumatik, yang artinya Jumantik ini merupakan pemilik rumah, yang nantinya akan dipantau oleh kader, saat ini untuk kader Jumatik yang memantau itu dikerjasamakan melalui dana desa.
“Kalau dulu Jumantik dibayar kabupaten, sekarang kita kerjasama masukan dalam kegiatan desa. Tahun 2018 percontohan 1 kabupaten/ 1 desa format dengan honor kader provinsi, setelah itu tahun ini pakai dana desa untuk bayar kader untuk mantau,” terangnya.
Lebih lanjut, Ia menyebutkan dimana pihaknya, juga turut mengkhawatirkan penyebaran DBD di tempat umum, seperti sekolah, pesantren, masjid dan beberapa tempatnya.
“Tempat umum juga kita sarankan untuk menguras bak penampungan air melalui PSN, atau dikasih Abate. Kita khawatir di sekolah, masjid dan lainnya juga menjadi penyebaran DBD,” tuturnya.
Selain itu, Mulyono menambahkan bahwa pihaknya juga telah membuat edaran gubernur yang disebarkan ke bupati/Wali Kota tentang kewaspadaan pengandaliaan DBD. “Kita telah melakukan pengawasan, pembinaan dan pengendalian untuk mengantisipasi merebaknya DBD ini,” tutupnya. (Wa)