PANGKALPINANG, LASPELA – Tim Emergency Response Group (ERG) PT Timah Tbk bersama dengan Kementerian ESDM dan BUMN membuka posko rescue dan pelayanan kesehatan.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari usai gempa 7,4 Skala Ritcher dan tsunami yang memporak-porandakan sebagian kelurahan Palu dan Donggala.
Masa tanggap darurat berlaku per 28 September hingga 11 Oktober 2018. Sehingga PT TIMAH Tbk mengirimkan tim Emergency Response Group (ERG) dari Pangkalpinang dan Jakarta yang tiba di Palu, Sulawesi Tengah, pada hari kelima pasca kejadian atau Selasa (1/10/2018).
ERG PT TIMAH langsung membuka posko rescue dan pelayanan kesehatan berbarengan dengan Kementerian ESDM dan BUMN di sekitaran rumah dinas Gubernur Sulawesi Tengah, Jl. Prof. Moh. Yamin, No.25. Palu.
“Kami sudah membangun 6 tenda darurat sebagai posko tindakan. Posko ini dibangun dalam satu plotingan area perusahaan -perusahaan yang bersinergi dengan Kementerian ESDM dan BUMN, ” terang Koordinator ERG PT TIMAH dr. Yanuar.
Ia menyampaikan, untuk arahan dilapangan PT Timah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan tim ERG holding industri Pertambangan di bawah naungan BUMN.
“Timnya terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, paramedis, rescuer hingga volunteer dengan jumlah keseluruhan personil mencapai 21 orang,” ungkapnya.
Ia menambahkan dari laporan ada beberapa anggota ERG yang berangkat ke Palu dari Makassar melalui jalur darat. Dimana Tim kecil ini membawa bantuan logistik makanan, obat-obatan dan perlengkapan lainnya. (Rill/Wa)